AS Serang Iran Bikin Panik Pasar Kripto, Bitcoin Amblas ke 99.000 Dollar AS

  
AS Serang Iran Bikin Panik Pasar Kripto

JAKARTA, EDA WEB – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali mengguncang pasar aset kripto. Harga () anjlok ke bawah 100.000 dollar AS setelah Presiden , Donald Trump, mengonfirmasi serangan udara ke tiga fasilitas nuklir pada Sabtu (22/6/2025).

Dampak instan langsung terasa di global, yang menunjukkan reaksi negatif terhadap eskalasi konflik.

Bitcoin merosot hingga menyentuh angka 99.822 dollar AS, untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan terakhir. Penurunan ini terjadi usai Trump mengumumkan bahwa jet tempur AS telah menjatuhkan bom ke situs nuklir Fordow, Natanz, dan Esfahan.

“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir di Iran… Semua pesawat telah meninggalkan wilayah udara Iran dan dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tulis Trump di akun Truth Social miliknya, mengutip Cryptopolitan.com.

Tak hanya Bitcoin, aset kripto lain seperti Ether, Solana, dan XRP juga ikut merosot. Ether jatuh ke 2.201 dollar AS, Solana ambles ke 121 dollar AS setelah terkoreksi lebih dari 5 persen, sementara XRP turun menjadi 1,8 dollar AS atau anjlok 3,1 persen. Seluruh penurunan tersebut menghapus seluruh keuntungan yang sempat tercatat di awal pekan.

Sebelumnya, eskalasi juga terjadi saat melancarkan serangan yang menewaskan komandan senior Pasukan Quds Iran, Saeed Izadi, dalam serangan udara di kota Qom. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut operasi tersebut sebagai “pencapaian besar” karena Izadi disebut-sebut mendanai Hamas dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.

Menurut laporan , harga Bitcoin memang telah lebih dulu terpukul sejak 13 Juni, saat Israel mulai membombardir wilayah Iran. Kala itu, Bitcoin turun lebih dari 4 persen menjadi 104.000 dollar AS, sementara Ethereum bahkan anjlok 9,6 persen. Aset kripto lainnya juga tak luput: Solana jatuh 9,62 persen, XRP turun 5,42 persen, dan BNB merosot 2,65 persen.

Baca juga:

Tren penurunan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap risiko geopolitik yang terus meningkat. Ketika investor cenderung menjauhi aset berisiko, aset kripto yang dikenal volatil menjadi korban pertama gelombang aksi jual.

Kondisi diperburuk oleh kabar dari Iran yang menyebutkan bahwa lebih dari 430 orang tewas dan 3.500 lainnya luka-luka sejak Israel mulai membombardir pada 13 Juni. Iran kemudian membalas dengan serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 24 warga sipil di Israel, menurut pejabat setempat.

Di tengah situasi yang memanas, Menteri Luar Negeri Iran menyatakan tidak akan melakukan negosiasi dengan AS selama serangan masih berlangsung. “Jelas saya tidak bisa duduk berunding dengan Amerika ketika rakyat kami dibombardir dengan dukungan mereka,” kata Araqchi saat menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam () di Istanbul.

Dengan ketidakpastian yang tinggi dan belum ada tanda-tanda meredanya konflik, para analis memperkirakan volatilitas pasar kripto akan berlanjut dalam waktu dekat. Sejumlah pelaku pasar kini mengalihkan perhatian ke aset lindung nilai seperti emas, sambil menanti langkah berikutnya dari Gedung Putih dan tanggapan Iran terhadap serangan lanjutan.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas