
JAKARTA, EDA WEB – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk () kembali mengingatkan nasabah untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi, terutama kode One-Time Password () kepada siapa pun.
Imbauan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat literasi keuangan dan menjaga keamanan transaksi nasabah di tengah maraknya kejahatan siber yang semakin canggih.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyatakan, pihak bank tidak pernah meminta informasi sensitif seperti , PIN, maupun password melalui telepon, SMS, atau media sosial.
Baca juga:
“Kami tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta>
“Penipu biasanya menyamar sebagai petugas bank, e-commerce, atau bahkan lembaga pemerintah. Mereka memanfaatkan data pribadi yang sudah mereka dapatkan untuk meyakinkan korban agar menyerahkan informasi penting,” jelasnya.
Baca juga:
Selain itu, BNI turut mengingatkan praktik card trapping di mesin ATM, yaitu ketika pelaku memodifikasi slot kartu agar kartu tertahan, lalu berpura-pura membantu dan mengarahkan korban menelepon .
Dari situ, pelaku menggali informasi seperti nomor PIN atau data sensitif lainnya.
Untuk mengantisipasi berbagai modus penipuan tersebut, BNI mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan hanya menggunakan kanal komunikasi resmi bank.
Sebagai bentuk keseriusan dalam perlindungan konsumen, BNI juga terus memperkuat peran Divisi Customer Experience Center (CXC) sebagai garda depan dalam pengamanan data, perlindungan privasi nasabah, serta pemberian layanan informasi dan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat.
Baca juga:
“Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita bisa menciptakan ekosistem keuangan yang aman dan terpercaya. Jika menemukan indikasi penipuan, segera hubungi BNI Call di 1500046,” tutup Okki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas