Bongkar Jaringan Pedofil, Perancis Ringkus 55 Orang

  
Bongkar Jaringan Pedofil

PARIS, EDA WEB – Aparat menangkap 55 orang dalam operasi skala besar membongkar jaringan pedofilia yang diduga beroperasi melalui aplikasi perpesanan Telegram

Penangkapan tersebut dilakukan dalam kurun waktu lima hari mulai Senin (19/5/2025) hingga Kamis (22/5/2025).

Para diringkus atas dasar kepemilikan, distribusi, dan tontonan konten pornografi secara berkala yang melibatkan anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Baca juga:

Kantor Perlindungan Anak di Bawah Umur Perancis atau OFMIN menuturkan, penangkapan tersebut dilakukan setelah penyelidikan selama 10 bulan, sebagaimana dilansir AFP.

Para tersangka yang ditangkap memiliki rentang usia 25 hingga 75 tahun, termasuk seorang pendeta, seorang paramedis, dan seorang guru musik.

Para pria tersebut bertukar pesan di Telegram dan berhubungan dengan para yang sangat berbahaya yang telah dipenjara sejak musim panas lalu, kata

Kepala unit operasional OFMIN Quentin Bevan mengatakan, operasi skala besar tersebut dimulai musim panas tahun lalu setelah aparat menangkap orang-orang yang diduga melakukan pelecehan terhadap anak-anak dan mengunggah gambar di Telegram.

Baca juga:

“Butuh waktu 10 bulan penyelidikan untuk melacak pelaku pelecehan anak ini,” kata Bevan.

“10 bulan kerja penyamaran yang melibatkan ribuan pertukaran, analisis, dan pendeteksian gambar pedofilia oleh satuan tugas yang dibentuk di OFMIN,” sambungnya.

Sebelumnya, OFMIN mengeluarkan surat perintah yang menyebabkan penangkapan pendiri Telegram Pavel Durov di Paris pada 2024.

Dia masih dalam penyelidikan resmi oleh otoritas Perancis atas konten ilegal di Telegram.

Setelah berhari-hari diinterogasi, Durov disangkakan dengan beberapa tuduhan gagal dalam menghalau konten ekstremis dan teroris.

Baca juga:

Para penyelidik telah mengkonfrontasi Durov dengan berbagai kasus mulai dari pelecehan anak hingga perdagangan narkoba, penipuan, penjualan senjata, dan perekrutan pembunuh bayaran.

Sejak saat itu, Durov itu mengumumkan langkah-langkah yang tampaknya tunduk pada tuntutan Perancis.

Di satu sisi, Bevan mengakui adanya kemajuan dalam kerja sama Telegram dengan para penyelidik sejak penangkapan Durov.

Durov sendiri mengatakan, Telegram telah berupaya memerangi pelecehan anak selama bertahun-tahun.

“Menyiratkan secara keliru bahwa Telegram tidak melakukan apa pun untuk menghapus pornografi anak adalah taktik manipulasi,” tulisnya di X awal pekan ini.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas