Bosan Banjir Terus, Warga Kebayoran Baru Desak Kali Grogol Segera Dikeruk

  
Bosan Banjir Terus

JAKARTA, EDA WEB – Warga yang tinggal di , Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kembali menghadapi masalah akibat luapan dan Kali Jelawe.

Ketua RT 002 RW 005 Kelurahan Gunung, Widianingtias, mengungkapkan, kondisi ini sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka.

“Jadi banjir itu memang sering karena kan kami dikepung dua kali, Kali Jelawe dan Kali Grogol,” ujar Widia saat ditemui di kediamannya pada Jumat (9/5/2025).

Ia menambahkan, warga berharap agar kali tersebut dapat dikeruk untuk mengurangi risiko banjir. Pasalnya, Kali Grogol berfungsi sebagai penampung air banjir dari perumahan di kawasan tersebut.

Warga RT 002 RW 005 memiliki pompa air yang digunakan untuk mengalirkan air banjir ke sungai. Namun, saat kondisi sungai tinggi, upaya tersebut menjadi sulit dilakukan.

Ia juga mengingatkan, Kali Grogol terakhir dikeruk pada masa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Warga berharap Gubernur Jakarta saat ini, Pramono Anung, dapat melakukan hal serupa.

Selain itu, Widia mengusulkan agar selokan yang menampung banjir diberi beton u-ditch atau drainase yang dibuat menyerupai huruf U untuk memperlebar saluran air.

“Got itu saya minta dipakein (beton) kayak huruf U yang kayak balok itu. Supaya saluran gotnya enggak sempit. Karena kan di samping atasnya yang banyak rumput itu enggak nutupin saluran airnya,” katanya.

Perumahan di Jalan Sinabung I juga dikenal sebagai tempat tinggal artis Katon Bagaskara, yang sempat membagikan kondisi banjir di media sosialnya karena dianggap parah.

Widia membenarkan bahwa banjir yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) cukup besar, mirip dengan yang terjadi pada 2020.

“Nah kemarin itu mungkin karena arus dan airnya itu terlalu banyak jadi akhirnya meluapnya seperti kayak 2020,” ungkap Widia.

Ia menambahkan, banjir kali ini cukup parah karena air mencapai kasur di rumahnya yang sudah cukup tinggi.

“Kalau kemarin memang sih parah karena kalau sudah masuk kamar saya berarti sudah parah,” katanya.

Meskipun kompleks perumahan tersebut sering diterjang banjir, volume air masih dapat dikendalikan karena warga rutin memompa air dari banjir ke Kali Grogol yang terletak di belakang perumahan.

Namun, pada banjir Rabu lalu, petugas perumahan terlambat dalam menyedot air, sehingga dampaknya cukup besar hingga memasuki rumah warga.

“Jadi kemarin itu mungkin karena telat-telat nyedot juga. Biasanya kan langsung tuh disedot, dibuang begitu kan,” jelas Widia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas