EDA WEB – Beberapa pasien membagikan kisah hidupnya ketika merasakan gejala awal .
adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel otak dan dapat menimbulkan tekanan pada jaringan otak di sekitarnya.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kanker otak memiliki potensi tumbuh dengan cepat dan menyebar ke area lain di otak maupun ke sumsum tulang belakang.
Umumnya, kanker yang ditemukan merupakan kanker sekunder yang bermula dari bagian tubuh lain lalu menyebar ke otak.
Lalu, bagaimana cerita pasien saat mengalami gejala awal kanker otak?
Baca juga:
1. Pusing dan sangat mual
Molly Young asal Apple Valley, AS mengatakan, ia sempat merasakan pusing dan sangat mual pada Februari 2024.
Pada saat itu, ia mengira dirinya tertular flu dari anaknya yang sedang sakit di rumah.
“Saya pergi ke kamar mandi untuk berbaring di lantai kamar mandi dekat toilet kalau-kalau saya merasa mual dan muntah,” kata Young dikutip dari Today, Jumat (6/12/2024).
“Entahlah, ada yang tidak beres. Saya merasa tidak enak badan,” tambah perempuan berusia 38 tahun tersebut.
Young kemudian mendatangi unit gawat darurat dan petugas kesehatan mulai melakukan pemeriksaan neurologis.
Baca juga:
Beberapa bulan sebelum mengalami pusing dan sangat mual, ayah Young didiagnosis menderita melanoma stadium 4 yang telah menyebar ke otaknya.
Young tahu bahwa ibunya menjalani pemeriksaan yang sama seperti yang dilakukan ayahnya.
Setelah itu, dokter meminta Young untuk menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Berdasarkan hasil MRI, dokter mengatakan, Young mengalami kejang fokal karena massa berukuran 4 cm x 4 cm di otak.
Young kemudian dirujuk ke dokter spesialis bedah saraf untuk perawatan lebih lanjut.
Kemunculan kanker di otak membuat Young mau tidak mau menjalani operasi.
Ia mengaku, persiapan untuk menjalani operasi tidak mudah.
Baca juga:
Young merasa sangat deg-degan dan tidak pernah membayangkan bahwa ia akan menyerahkan hidupnya kepada para dokter.
Young akhirnya menjalani operasi pada Maret 2024.
Dokter menggunakan StealthStation Navigation milik Medtronic untuk memetakan otak Young selama operasi.
Teknologi tersebut membantu dokter untuk mengangkat 95 persen kanker pada otak pasien.
“Mereka membiarkan sebagian di sana karena letaknya terlalu dekat dengan korteks motorik saya, dan mereka tidak ingin mengambil risiko masalah mobilitas,” pungkasnya.
Baca juga:
2. Rasa logam di mulut
Chris Cook, warga Holland Michigan, AS turut membagikan kisah hidupnya saat mengalami kanker otak.
Suatu ketika setelah perayaan Natal 2022, ia pergi berlari bersama anjingnya untuk menjernihkan pikiran serta membakar energi berlebih.
Cook merupakan penggemar olahraga yang menjalani latihan empat kali dalam seminggu dan mampu menyelesaikan triatlon.
Namun, setelah beberapa mil dalam perjalanan, sesuatu terjadi tidak beres pada dirinya.
“Saya merasakan rasa logam di mulut saya. Saya pikir mungkin itu adalah gigi berlubang lama yang perlu diganti,” tutur Cook dikutip dari Today, Selasa (16/7/2024).
Baca juga:
3. Gemetar dan mual
Selain merasakan sensasi logam di mulut, Cook mulai mengalami mual dan tubuhnya bergetar.
Ia berusaha melihat ke sekeliling, namun pandangannya berubah menjadi putih dan seketika dirinya pingsan.
Cook berusaha mengatakan sesuatu kepada paramedis di tempat kejadian, tetapi yang keluar hanya ucapan yang tidak jelas.
Saat ambulans tiba di unit gawat darurat, Cook sudah bisa bicara lagi.
Hasil tes dan pemindaian tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya sehingga dokter memutuskan untuk memulangkannya.
Cook lalu menerima surat dari negara bagian Michigan yang mengharuskan persetujuan ahli saraf agar ia dapat terus mengemudi.
Surat tersebut diberikan karena pihak rumah sakit menggambarkan kasus yang dialami Cook sebagai potensi kejang.
Baca juga:
Cook akhirnya menjalani MRI otak untuk mendapatkan izin mengemudi.
Dari situlah, ia didiagnosis menderita glioblastoma, kanker otak agresif yang mengancam jiwa dan dapat menyerang siapa saja di segala usia.
Bak petir di siang bolong, dokter juga mengatakan bahwa Cook mungkin hanya memiliki waktu 12 bulan untuk hidup.
Cook mencari pengobatan di The University of Texas MD Anderson Cancer Center di Houston.
Ia menjalani operasi sembilan jam untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin pada bulan Februari 2023.
Operasi yang dijalani Cook tidaklah mudah karena glioblastoma membentuk “cabang mikroskopis” yang menyebar ke seluruh otak.
Kondisi tersebut membuat ahli bedah harus memotong cabang mikroskopis tanpa menyebabkan kerusakan pada area yang mengendalikan gerakan dan bicara.
Baca juga:
4. Sakit kepala dan kehilangan keseimbangan
Rachel Given yang pernah bekerja di sebuah rumah sakit di Lagrange, Ohio, AS sempat mengalami sakit kepala dan sulit menjaga keseimbangan saat usianya 25 tahun.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, kondisi tersebut disebabkan oleh ganglioglioma pediatrik, bentuk kanker otak yang langka.
Dilansir dari Cleveland Clinic, ganglioglioma pediatrik sebenarnya dapat disembuhkan, tapi beberapa pasien memiliki prognosis yang buruk jika kanker berada di lokasi yang sulit dijangkau.
Gene H Barnett, salah satu dokter yang pernah mengoperasi Given, mengatakan bahwa kanker yang tumbuh di otak pasiennya hampir tidak dapat dijangkau melalui pembedahan.
Meski Barnett dapat mengangkat sebagian tumor dan pasien menjalani kemoterapi untuk mengobati sisa penyakitnya, sebagian besar orang dengan kondisi tersebut tidak memiliki waktu hidup yang lama.
Baca juga:
Untungnya, operasi dan proses pemulihan yang dijalani Given berjalan lancar. Ia juga bisa menjalani kehidupan secara normal pascatindakan.
“Saya terus mendengar tentang banyaknya orang yang didiagnosis menderita kanker otak, saya pikir karena teknologi untuk menemukannya sudah sangat maju,” ungkapnya.
“Saya ingin memberi mereka harapan agar tidak menyerah, apa pun keadaannya,” lanjut Given.
Cerita pasien tentang disampaikan sebagai informasi, bukan sebagai rujukan medis yang sah atau pengganti konsultasi dokter.
Jika Anda mengalami gejala serupa atau memiliki kekhawatiran kesehatan, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang akurat dan sesuai.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas