Induk Gajah yang Anaknya Mati Ditabrak Truk Balik ke TKP Usai Dibius 3 Kali

  
[UNIK GLOBAL] Bonus Nyaris 8 Kali Gaji | Induk Gajah Temani Anaknya yang Mati

GERIK, EDA WEB – Induk gajah betina di harus dibius tiga kali sebelum dievakuasi dari lokasi kecelakaan di Jalan Raya Timur-Barat Gerik-Jeli (JRTB), pada Minggu (11/5/2025).

Anak dari gajah itu mati setelah tertabrak truk sekitar pukul 02.00 waktu setempat, dan sang induk sempat kembali ke lokasi kecelakaan setelah dibius.

Menurut laporan New Straits Times, induk gajah tersebut menunjukkan sikap penuh kasih sayang dengan terus bertahan di sisi jasad anaknya yang terluka parah. Kondisi ini membuat petugas kesulitan mendekat dan mengevakuasi.

Baca juga:

“Itu adalah situasi yang berisiko dan memilukan karena induk gajah enggan menjauh dari truk,” ujar Asisten Petugas Satwa Liar Departemen Satwa Liar dan Taman Nasional (Perhilitan) Gerik, Ahmad Syawaludin Mohamed Gani, dikutip dari Malay Mail, Sabtu (17/5/2025).

Proses bius bertahap

Ahmad Syawaludin menjelaskan, bius pertama sebanyak 8 mililiter diberikan sekitar pukul 04.00 waktu setempat, dua jam setelah kecelakaan. Namun, 15 menit kemudian, sang induk masih terlihat gelisah dan siaga.

Bius kedua sebanyak 5 mililiter disuntikkan pada pukul 04.30, tetapi belum juga menunjukkan hasil.

Barulah setelah suntikan ketiga, juga sebanyak 5 mililiter, diberikan pada pukul 05.00, gajah itu mulai tenang dan dapat dievakuasi.

Sebanyak enam petugas Perhilitan dikerahkan dalam proses pemindahan ini, menggunakan empat kendaraan berpenggerak empat roda.

Direktur Perhilitan Perak, Yusoff Shariff, mengatakan bahwa data pelacakan menunjukkan gajah tersebut akhirnya kembali ke alam liar dan bergabung dengan kawanan di Taman Negara Bagian Royal Belum.

“Ia mungkin sempat kembali ke lokasi kecelakaan, tetapi karena usianya yang relatif muda, sekitar 25 hingga 27 tahun, ia dapat dengan mudah bergabung kembali dengan kawanan gajah lainnya,” ujarnya.

Namun, Yusoff menyampaikan kekhawatiran soal potensi risiko bagi pengguna jalan. Ia mengingatkan bahwa gajah memiliki ingatan kuat dan sifat pendendam.

“Gajah dapat mengingat individu tertentu,” katanya.

Baca juga:

Ikatan induk dan anak yang kuat

Yusoff menjelaskan bahwa gajah betina biasanya mulai kawin pada usia 14-15 tahun, sedangkan gajah jantan dewasa mencapai kematangan seksual pada usia 19-20 tahun.

Bayi gajah biasanya tetap bersama induknya sampai usia sembilan atau sepuluh tahun.

Anak gajah yang menjadi korban kecelakaan ini diketahui berusia lima tahun. Yusoff menambahkan, berbeda dengan gajah betina yang hidup berkelompok, gajah jantan dewasa cenderung hidup soliter.

Ia juga memperkirakan populasi gajah di Semenanjung Malaysia saat ini mencapai lebih dari 2.000 ekor.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas