Ini Bocoran Kemnaker Soal Pencairan BSU 2025 yang Alami Keterlambatan

  
Ini Bocoran Kemnaker Soal Pencairan BSU 2025 yang Alami Keterlambatan

EDA WEB – Pekerja dan guru honorer yang menjadi penerima bantuan subsidi upah () 2025 masih menunggu pencairan dana bantuan Rp600 ribu ke rekening mereka.

yang ditujukan bagi 17,3 juta pekerja dan guru honorer ini diberikan dengan besaran Rp300 ribu per bulan per penerima.

Rencananya, BSU akan diberikan sekaligus untuk dua bulan (Juni-Juli 2025), sehingga total yang dicairkan Rp600 ribu per penerima.

Dilansir dari , berikut adalah beberapa bocoran dari terkait 2025.

Baca juga:

Anggaran BSU sudah dicairkan oleh Kementerian Keuangan

Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Estiarty Haryani telah menyatakan bahwa saat ini anggaran dari BSU tersebut sudah dicairkan oleh Kementerian Keuangan.

Ia juga menjelaskan bahwa Kemnaker tengah memproses pencarian lebih lanjut ke rekening penerima.

Baca juga:

“Sesegera mungkin pastinya,” ujar dia, saat ditemui usai acara Futuremakers Youth Employability Programme di Jakarta, Kamis (19/6/2025)

Estiarty menyatakan pihaknya tengah mengupayakan agar BSU bisa diterima oleh masyarakat pada minggu kedua bulan Juni 2025.

“Minggu kedua, insyaAllah ini dalam upaya juga,” katanya lagi.

Baca juga:

Alasan pencairan BSU mengalami keterlambatan

Sebelumnya, Kemnaker meminta penerima BSU untuk bersabar menunggu pencairan karena bantuan tersebut dipastikan segera cair dalam waktu dekat.

“Dalam waktu dekat ini (BSU) akan diberikan. Mohon teman-teman pekerja supaya bersabar karena ini adalah wujud perhatian dari pemerintah kepada teman-teman pekerja,” kata Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga usai acara diskusi Double Check di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

Sunardi mengatakan, pencairan BSU mengalami keterlambatan karena masih berlangsungnya proses pemadanan dan validasi data pada beberapa waktu lalu.

Baca juga:

Namun, seluruh proses tersebut kini sudah selesai dan saat ini sedang dalam tahap finalisasi.

Kemnaker tekankan prinsip kehati-hatian dalam pencairan BSU

Terkait keterlambatan pencairan, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Kemnaker Aris Wahyudi menekankan prinsip kehati-hatian dalam proses pencairan BSU.

“Jadi prinsipnya kita ingin hati-hati. Siapa yang memenuhi syarat atau berhak mendapatkan,” kata Aris saat ditemui di Jakarta, Senin (23/6/2025).

Baca juga:

“Ya semoga nanti semua bisa terpenuhi dari sisi jumlah yang berhak, tidak overlap,” ujarnya menambahkan.

2025 diketahui mengalami keterlambatan karena masih berlangsungnya proses pemadanan dan validasi data pada beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, seluruh proses tersebut kini sudah selesai dan saat ini sedang dalam tahap finalisasi.

Baca juga:

“Nanti Pak Menteri (Ketenagakerjaan, Yassierli) yang akan speech (soal pencairan BSU). Sesuai dengan janji, sesuai dengan proses. Sekarang sudah berjalan, proses sedang berjalan,” kata Aris.

Ia pun memastikan Kemnaker sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan atau lembaga terkait, seperti BPJS Ketenagakerjaan untuk validasi data calon penerima.

“BPJS sudah divalidasi, sudah dipadankan, sudah diverifikasi, untuk memastikan bahwa calon penerima itu tidak termasuk (yang bukan penerima). Nanti Pak Menteri (umumkan),” ujar Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas