
SURABAYA, EDA WEB – Melepas penat tidak selalu berarti harus ke salon dan mengeluarkan biaya besar. Kini, relaksasi dapat dilakukan dari rumah dengan cara yang sederhana: cukup menggunakan air hangat dan sejumput garam.
Inovasi ini hadir dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember () Surabaya yang mengembangkan produk berbahan dasar .
Inovasi untuk Membantu Petani Garam
Gagasan ini berawal dari proyek penelitian yang bertujuan membantu petani garam di Kusamba, Bali, sekitar tahun 2022.
Program ini didukung oleh Kementerian Sosial yang kala itu dipimpin oleh Tri Rismaharini.
“Bu Risma mengharapkan kita membantu petani garam tersebut untuk diversifikasi produknya. Kami mengusulkan untuk mengubahnya menjadi garam spa. Jadi kami sudah memberikan workshop, dan sampai hari ini sudah berjalan dengan bantuan Kemensos untuk memasarkan garam spa,” ujar Siti Nurhamida, salah satu penggagas proyek ini.
Baca juga:
Memakai
Seiring berjalannya waktu, ITS mulai mengembangkan produk garam spa milik sendiri yang sepenuhnya merepresentasikan Jawa Timur, dengan bahan utama dari Madura.
Siti Nurhamida menjelaskan bahwa garam rakyat dari Madura dipilih karena kualitasnya yang tinggi. “Teknologinya berasal dari kami, yang mengkomposisikan bahan baku tidak hanya dari garam laut, tetapi juga dari garam Kusamba, garam Epsom, serta essential oil yang natural. Komposisinya kami formulasikan agar kandungan mineralnya baik,” ujarnya.
Pengembangan produk ini dimulai pada 2022 dan mencapai kematangan pada 2023 hingga awal 2024. “Kami di Surabaya ingin membuat garam spa ITS untuk memperkenalkan garam Madura. Kami tidak membawa bahan baku Kusamba Bali agar menjadi trademark mereka, dan kami lebih fokus pada petani garam Madura. Itulah yang kami tonjolkan,” tambahnya.
Baca juga:
Fokus pada Kualitas dan Aksesibilitas
Menurut Siti, pemilihan Madura juga didasarkan pada efisiensi dan relasi yang sudah terjalin, sehingga biaya produksi bisa terjangkau. “Garam petani dari Madura ini merupakan garam rakyat, tetapi kami mendapatkan yang berkualitas bagus. Dari segi fisik, garam tersebut bukanlah garam yang kotor. Putihnya bagus dan kristalnya bening,” jelasnya.
ITS terus mengembangkan formulasi terbaik melalui riset yang lebih dalam. “Kami akan mengeluarkan hasil analisis untuk menghasilkan garam sea salt sendiri, garam Himalaya, serta Epsom agar lebih terpercaya. Beberapa penjual hanya mencampur tanpa memperhatikan komposisi, nah kami dari kampus teknik mencoba mendekati masalah tersebut dan merumuskan solusinya,” tuturnya.
Baca juga:
Kolaborasi Berbagai Disiplin Ilmu
Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antar berbagai disiplin ilmu di ITS, mulai dari teknik kimia, teknologi pangan, manajemen bisnis, hingga teknik perkapalan. “Kami akan membuat display panel di STP Maritim yang ada di ITS agar lebih bersih dan tidak tergantung pada musim. Termasuk musim hujan, kami juga bisa produksi selama ada panas,” tutup Siti.
Kini, produk ITSpa ini menyasar ibu rumah tangga dan remaja yang ingin merasakan relaksasi tanpa harus keluar rumah, dengan menekankan manfaat praktis dari penggunaan garam spa tersebut.
“Kalau ke salon kan membutuhkan waktu, selain itu harganya pun terkendala. Nah, kita ini relatif murah tapi bisa spa di rumah. Jika tidak memiliki bathtub, cukup rendam kaki saja sudah bisa membuat rileks dan menenangkan pikiran. Selain itu, kita juga bisa menghabiskan waktu bersama anak atau keluarga di rumah tanpa harus ke spa mahal,” ungkap Siti.
Baca juga:
Varian Aroma untuk Pengalaman Relaksasi yang Berbeda
“Cara pemakaiannya, dicampurkan ke air, dua sendok garam dengan air hangat dua liter sudah cukup dilarutkan. Saat ini produk kami masih fokus pada kaki karena di rumah orang-orang belum memiliki bathtub, sehingga rendaman kaki sangat praktis,” sambungnya.
ITSpa menghadirkan lima varian aroma dalam produknya, yaitu lavender, serai, lemon, melati, dan peppermint. “Setiap varian mempunyai kandungan essential oil yang berbeda dari bahan-bahan alami, sehingga bisa memberikan efek relaksasi yang beragam bagi setiap individu,” pungkas Siti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas