Kanselir Merz Hadiahi Presiden AS Salinan Akta Kakek Trump yang Lahir di Jerman

  
Kanselir Merz Hadiahi Presiden AS Salinan Akta Kakek Trump yang Lahir di Jerman

WASHINGTON DC, EDA WEB – memberikan kejutan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan resmi pertama mereka di Gedung Putih, Kamis (5/6/2025), dengan menghadiahkan salinan akta kelahiran kakek Trump yang dibingkai emas.

Akta tersebut adalah milik Friedrich Trump, kakek Donald Trump yang lahir di Kallstadt, Jerman pada 1869, sebelum kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat.

Bingkai emas yang melingkupi dokumen itu dirancang menyerupai dekorasi khas , AS.

Baca juga:

“Itu benar-benar orang Jerman,” kata Trump seraya tersenyum ketika menerima hadiah yakni salinan akta yang menyatakan tersebut.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas itu. Itu indah. Terima kasih banyak. Fantastis. Kami akan memajangnya di tempat terhormat,” ujar Presidan AS, dikutip dari The New York Post.

Hadiah dari Merz ini melengkapi koleksi cendera mata khas yang diterima Trump dari pemimpin dunia lainnya.

Baca juga:

Sebelumnya, Trump diketahui pernah menerima pager emas dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta helm samurai emas dari Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.

Momen canggung saat bahas Perang Dunia II

Pertemuan tersebut turut disaksikan oleh sejumlah wartawan dan pejabat dari kedua negara.

Namun, suasana sempat berubah canggung ketika Trump menyinggung soal peringatan D-Day, hari saat pasukan Sekutu menyerbu Normandia pada 6 Juni 1944 untuk membebaskan Eropa dari pendudukan Nazi Jerman.

Baca juga:

Trump menyatakan, peristiwa tersebut bukanlah hari yang menyenangkan bagi negaranya, sebuah pernyataan yang dianggap janggal dan memancing klarifikasi dari Kanselir Merz.

“Bolehkah saya ingatkan Anda bahwa besok kita akan merayakan 6 Juni,” ucap Merz, merujuk pada peringatan 81 tahun pendaratan pasukan Sekutu.

“Ini adalah peringatan D-Day, ketika Amerika pernah mengakhiri perang di Eropa,” sambungnya.

Trump sempat dua kali menyela pernyataan tersebut dengan komentar yang dianggap aneh, sebelum Merz akhirnya memberikan penegasan.

“Dalam jangka panjang, Tuan Presiden, ini adalah pembebasan negara saya dari kediktatoran Nazi,” ujar Merz.

Baca juga:

“Dan kami tahu bahwa kami berutang kepada Anda. Itulah sebabnya saya katakan bahwa Amerika sekali lagi berada dalam posisi yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu dalam perang ini dan mengakhiri konflik ini. Mari kita bicarakan apa yang bisa kita lakukan bersama, dan kami siap untuk berkontribusi sebisa mungkin,” ungkap Merz.

Trump kemudian membuat perumpamaan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina mirip seperti dua anak yang berkelahi di taman bermain, dan mungkin butuh waktu lebih lama untuk memisahkan keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas