
EDA WEB — Maskapai dipaksa melakukan perombakan manajemen setelah regulator penerbangan sipil India memerintahkan pencopotan tiga pejabat kunci menyusul dugaan kegagalan sistemik di tubuh maskapai tersebut. Langkah ini diambil setelah kecelakaan maut pesawat Air India rute London yang jatuh di Ahmedabad pada 12 Juni 2025.
Mengutip Channel News Asia, dalam perintah resmi yang diterbitkan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) dan dilihat AFP, disebutkan bahwa hasil pengungkapan internal Air India menunjukkan adanya kelemahan sistemik dalam penjadwalan kru, pemantauan kepatuhan, hingga pertanggungjawaban internal.
“Yang sangat menjadi perhatian adalah absennya tindakan disipliner tegas terhadap pejabat-pejabat kunci yang secara langsung bertanggung jawab atas kelalaian operasional ini,” tulis DGCA dalam pernyataannya pada Jumat (20/6/2025) waktu setempat.
Baca juga:
Meski regulator tak menyebut secara langsung apakah keputusan ini terkait dengan kecelakaan di Ahmedabad, kasus ini memang menempatkan Air India dalam sorotan tajam. Kecelakaan tersebut menewaskan 241 dari 242 orang di dalam pesawat, serta menewaskan sedikitnya 38 orang di daratan.
DGCA mewajibkan Air India mencopot ketiga pejabat yang disebut dalam surat keputusan dari seluruh tugas dan tanggung jawab terkait penjadwalan kru. Maskapai juga diwajibkan mengambil tindakan disipliner serta melaporkan langkah-langkah yang sudah diambil dalam waktu 10 hari.
“Pelanggaran serupa di masa depan dapat berujung pada penangguhan lisensi,” tulis DGCA dalam dokumen tersebut.
Baca juga:
Menanggapi keputusan ini, Air India mengaku telah menjalankan seluruh instruksi regulator.
“Air India berkomitmen memastikan kepatuhan penuh terhadap protokol keselamatan dan standar operasional,” ujar manajemen Air India dalam pernyataan tertulis, Sabtu (21/6/2025).
Di sisi lain, tim penyelidik masih terus mencari penyebab jatuhnya pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang tengah terbang dari Ahmedabad menuju London itu. Air India menyatakan pesawat tersebut dalam kondisi terawat baik dan dikendalikan oleh pilot berpengalaman.
Baca juga:
“Kotak rekaman suara kokpit dan perekam data penerbangan sudah berhasil ditemukan di lokasi kecelakaan,” sebut pernyataan resmi maskapai tersebut pada Kamis (19/6/2025).
Insiden ini tidak hanya memicu pertanyaan soal sistem keselamatan Air India, tetapi juga menimbulkan dampak reputasi terhadap mitra internasionalnya, termasuk dari Singapura, yang terlibat dalam kerja sama operasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas