
JAKARTA, EDA WEB – menjadi salah satu opsi motor naked middleweight di Indonesia.
Dengan kapasitas mesin di atas 400cc, tepatnya 452cc, Guerrilla 450 menawarkan rasa berkendara yang ramah untuk penggunaan harian.
Pertama, mari kita lihat spesifikasinya.
Baca juga:
Mesin Sherpa 452cc satu silinder berpendingin cairan ini menghasilkan tenaga 39,4 TK pada 8.000 RPM dan torsi 40 Nm pada 5.500 RPM, dikawinkan dengan transmisi manual enam percepatan.
Dari segi posisi berkendara, bagi penguji dengan tinggi 178 cm, badan cukup tegak dan kaki dapat menapak dengan sempurna.
Posisi setang yang lebar membuat tubuh tegap, dan tangan menyiku agar manuver tetap nyaman.
Posisi foot peg atau dudukan kaki memang agak mundur, memberikan kesan sporty khas .
Untuk pemakaian harian, relatif tidak membuat pegal karena didukung juga dengan bangku yang lebar, menopang badan dengan baik.
Baca juga:
Ketika mesin dinyalakan, getarannya relatif halus dan tidak mengeluarkan suara yang berisik.
Tuas kopling saat ditarik pun terasa ringan, memudahkan saat manuver di tengah kemacetan.
Namun, perlu diperhatikan cara menarik gas; saat ingin mulai bergerak, harus agak dalam, jika tidak, mesin bisa mati.
Baca juga:
Setelah beradaptasi, hal ini bukan lagi masalah.
Terdapat dua mode berkendara, yaitu Performance dan Eco.
Namun, berdasarkan pengujian, perbedaannya hanya sedikit; mode Eco memiliki tarikan yang tidak terlalu menyentak, terutama saat mengganti gigi ke atas (up shift).
Baca juga:
Mode Performance juga masih bisa ditoleransi untuk penggunaan harian jika sudah terbiasa.
Secara delivery tenaga, Guerrilla 450 cukup halus.
Putaran mesin paling enak untuk naik gigi selanjutnya berada di sekitar 4.000 RPM hingga 5.000 RPM;
jika di atas itu, getarannya cukup terasa.
Baca juga:
Uniknya, pendinginan mesin dengan radiator bekerja dengan baik, sehingga panas mesin tidak mengganggu.
Beberapa motor dengan kapasitas mesin lebih kecil kadang malah mengalami panas di salah satu kaki, yang mengganggu kenyamanan.
Pada bagian suspensi, karakter shock depan teleskopik dan monoshock di belakang terasa relatif empuk.
Ketika digunakan sendirian, bantingannya empuk saat melewati jalan berlubang atau polisi tidur, tetapi tidak sampai mentok.
Baca juga:
Begitu juga saat berboncengan, suspensi Guerrilla 450 tidak sampai mentok saat menerjang lubang.
Soal pengereman, cakram di depan dan belakang memiliki karakter empuk tetapi tetap pakem.
Rem depan lebih responsif, sementara rem belakang cukup pas untuk digunakan saat terjebak kemacetan.
Baca juga:
Secara keseluruhan, meskipun memiliki mesin yang tidak kecil, Guerrilla 450 sangat mumpuni untuk penggunaan harian.
Tenaga dan torsi yang dihasilkan tidak intimidatif, mesin relatif tidak panas, serta handling dan bantingan suspensi yang empuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas