Mobile Legends Akan Dimasukkan ke Ekstrakurikuler Sekolah di Surabaya

  
Mobile Legends Akan Dimasukkan ke Ekstrakurikuler Sekolah di Surabaya

EDA WEB – Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Tri Endang Kustianingsih mengatakan jika e-sport, salah satunya MLBB (: Bang Bang) sangat memungkinkan dimasukkan ke dalam kegiatan di -sekolah.

“Ini pembelajaran yang edukatif, menyenangkan, dan berbeda dari metode lain. harus beradaptasi karena kurikulum baru nanti juga akan memasukkan AI dan coding,” ujar Tri Endang Kustianingsih dikutip dari Antara News, Minggu (18/5/2025).

Tri Endang Kustianingsih mengungkapkan, meski saat ini belum ada data resmi terkait e-sport sebagai ekstrakurikuler, namun beberapa sekolah sudah mulai memperkenalkan coding, dan sebagian guru juga telah mendapatkan pelatihan dari Moonton Games, pengembang dan penerbit game video.

Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut guru-guru di Surabaya untuk menerapkan strategi pembelajaran baru, termasuk mengenalkan gim edukatif kepada siswa.

Baca juga:

sangat bisa ditambahkan ke dalam bagian kurikulum

Ia menegaskan, bahwa gim sangat bisa ditambahkan ke dalam bagian kurikulum karena sekaligus menjadi pembelajaran edukatif bagi para siswa.

“Targetnya mungkin tahun ajaran baru, karena guru-guru kan sudah dilatih, supaya juga bisa membuat sebuah strategi pembelajaran yang baru. Sehingga di dalamnya juga harus tahu ada pembelajarannya edukatif, game-game edukatif seperti apa, yang nanti akan ditekankan kepada guru-guru, ke anak-anak kita,” papar Tri dikutip dari Kominfo Jatim Prov, Minggu (18/5/2025).

Ia menekankan bahwa Pemkot Surabaya mendukung penuh hadirnya program inovatif ini, karena pendidikan bukan hanya akademik saja tapi juga nilai karakter dari game.

Hal ini disampaikan saat Moonton Games menggelar program “Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Teacher Ambassador” sebagai bagian dari komitmen membentuk lingkungan bermain gim yang sehat dan edukatif melalui peran guru di sekolah Surabaya.

Dilansir dari laman Kominfo Jatim Prov, Minggu (18/5/2025) program ini berupa pelatihan tersebut khusus ditujukan untuk memberdayakan para pendidik di jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat.

Baca juga:

Pendidikan harus adaptif terhadap perkembangan zaman

Program ini hadir sebagai bentuk konkret bahwa gim tidak selalu berdampak negatif. Dengan pendekatan yang tepat, gim justru bisa menjadi sarana pengembangan karakter komunikasi, sportivitas, serta keterampilan kognitif siswa.

Melalui program ini, para guru didorong untuk menjadi duta perubahan positif di sekolah dengan menjadikan gim sebagai alat bantu pembelajaran yang edukatif.

Baca juga:

MLBB Teacher Ambassador bertujuan agar para guru dapat mewadahi dan memfasilitasi aktivitas bermain bersama (mabar) dengan siswa secara sehat, edukatif, dan membangun.

Kegiatan ini tidak hanya akan menciptakan kedekatan emosional antara siswa dan guru, namun juga dapat menjadi media efektif untuk mengasah soft skill siswa seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, berpikir strategis, hingga perhitungan aritmatika sederhana yang sering muncul dalam permainan.

Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak menyampaikan, pihaknya menyambut baik kehadiran program MLBB Teacher Ambassador ini.

Menurutnya, pendidikan hari ini harus adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk saat melihat potensi di balik dunia digital dan Esports.

Baca juga:

“Bila diarahkan dengan benar, gim seperti Mobile Legends: Bang Bang bisa menjadi alat bantu untuk mendidik generasi muda agar memiliki kedisiplinan, sportivitas, dan keterampilan sosial yang kuat,” ujar Emil dikutip dari laman Kominfo Jatim Prov, Minggu (18/5/2025).

Melalui inovasi program ini, Emil menyatakan ingin menciptakan ekosistem pendidikan yang tidak hanya menolak tantangan zaman, tetapi juga mampu merangkulnya.

“Saya optimis, jika para guru diberikan pemahaman dan pelatihan yang cukup, mereka bisa menjadi agen penting dalam memanfaatkan teknologi dan hiburan digital secara positif di lingkungan sekolah,” papar Emil.

Baca juga:

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan resminya pula menyampaikan apresiasinya terhadap langkah progresif Moonton Games.

Ia mengakui adanya persepsi negatif terhadap gim di tengah masyarakat harus mulai dikaji ulang.

“Selama ini kita hanya tahu main gim itu tidak mendidik dan bahkan tidak menghasilkan. Namun melalui program ini, kami rasa dapat mendorong kualitas pendidikan tak hanya di Surabaya, tapi juga di Indonesia dan memberikan kesempatan generasi muda untuk berkarir di industri ke depannya,” jelas Eri.

Baca juga:

Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Gim Moonton Games Erina Tan menerangkan, gim yang dikelola dengan baik bisa menjadi jembatan anak-anak dalam mengenal teknologi, bekerja sama, dan menyelesaikan masalah.

“Bahkan menyalurkan bakat mereka di bidang profesional yang selama ini belum banyak dikenali di dunia pendidikan formal,” terang Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas