
JAKARTA, EDA WEB – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, uji coba di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) sudah dilakukan sebelum ia menjabat sebagai menteri.
Namun, ia memastikan bahwa pengadaan laptop Chromebook di era kepemimpinannya tidak ditujukan untuk daerah 3T.
“Saya ingin klarifikasi. Memang ada uji coba Chromebook yang terjadi sebelum masa kepemimpinan saya. Dan uji coba tersebut dilakukan di daerah 3T,” kata Nadiem saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
“Saya ingin mengklarifikasi bahwa proses pengadaan laptop yang terjadi di masa jabatan saya, tidak ditargetkan untuk daerah 3T. Yang boleh menerima laptop dari pengadaan ini hanya sekolah-sekolah yang punya akses internet,” imbuhnya.
Baca juga:
Bukan hanya laptop, ia mengatakan, pengadaan sarana teknologi informasi bagi sekolah-sekolah itu juga meliputi modem wifi 3G dan proyektor. Hal ini untuk menunjang kemudahan akses internet yang kelak akan digunakan pada saat mengoperasikan laptop tersebut, karena pengadaannya diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19.
Nadiem mengatakan bahwa pengadaan laptop Chromebook dilakukan Kemendikbudristek sebagai upaya mengatasi learning loss peserta didik yang melakukan proses pembelajaran secara daring dari rumah pada saat itu.
“Jadi Kemendikbutristek membuat kajian yang komprehensif, tapi targetnya itu adalah bukan daerah 3T dan di dalam Juknis sangat jelas hanya boleh diberikan kepada sekolah yang punya internet,” ujarnya.
Sementara itu, pengacara Nadiem, Hotman Paris Hutapea mengatakan, hal senada. Menurutnya, sudah ada penelitian yang dilakukan kementerian di era sebelum kepemimpinan Nadiem, terkait pemakaian laptop Chromebook di dearah 3T yang tidak memiliki akses internet.
Baca juga:
“Tapi, proyek daripada beliau ini, apalagi waktu itu lagi corona ya, khusus memang untuk daerah yang non-3T. Yang memang ada internetnya lengkap. Dan hal itu sudah dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, dan menyatakan 90 persen lebih laptop ini terpakai,” ujarnya.
“Jadi memang proyeknya beliau ini adalah khusus daerah yang non-3T, khusus daerah yang ada internetnya lengkap. Jadi tidak benar bahwa dia sengaja ubah, walaupun 3T dipaksakan itu tidak benar,” imbuhnya.
Diketahui, tengah mengusut kasus dugaan korupsi terkait pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.
Penyidik telah menggeledah kediaman sejumlah eks staf khusus Nadiem dalam rangka penyidikan kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas