![[POPULER TREN] Suhu Dingin Sampai Kapan? | Dosis Aman Minum Paracetamol](https://edaweb.blog/content/uploads/2025/06/6857301019e20.png)
EDA WEB – Artikel yang memuat penjelasan BMKG soal di berbagai kota akan berlangsung sampai kapan memuncaki daftar kali ini.
Di bawahnya, ada artikel terkait dosis aman minum yan diungkapkan oleh pakar farmasi dari UGM.
Artikel di kanal Tren EDA WEB yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat gejala diabetes tak lanzim dan sering terabaikan.
Baca juga:
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Tren edisi Sabtu (21/6/2025) hingga Minggu (22/6/2025) pagi yang dapat Anda simak:
1. Tengah Menyelimuti Kota-kota di Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?
Sejumlah warganet menceritakan bahwa wilayahnya, dari Jawa hingga Kalimantan, diselimuti suhu dingin beberapa hari belakangan.
itu dirasakan sejak pagi hingga malam hari.
Baca juga:
Beberapa warganet mempertanyakan mengapa suhu dingin menyelimuti beberapa wilayah Indonesia, termasuk di kota-kota yang biasanya bersuhu panas.
Lantas, apa penyebab suhu dingin dan akan berlangsung sampai kapan? Baca
2. Guru Besar UGM Bagikan Dosis Aman Minum agar Tidak Membahayakan Ginjal
Paracetamol biasanya digunakan masyarakat untuk meredakan demam dan nyeri seperti sakit kepala, nyeri otot, atau flu.
Baca juga:
Obat ini dijual bebas tanpa resep dokter, sehingga banyak orang mengonsumsinya secara mandiri, bahkan berulang kali dalam sehari saat merasa tidak enak badan. Padahal, penggunaan paracetamol yang berlebihan atau dalam dosis tinggi bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada organ ginjal.
Risiko ini biasanya luput dari perhatian, lantaran masyarakat menganggap paracetamol sebagai obat dijual bebas yang aman. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui dosis aman minum paracetamol agar tak timbul efek samping jangka panjang yang tidak diinginkan.
Simak penjelasan pakar UGM selengkapnya
Baca juga:
3. 7 Gejala Diabetes yang Tidak Lazim dan Sering Terlewatkan, Apa Saja?
Diabetes Melitus adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Menurut studi, Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) tertinggi, yaitu sebesar 10,8 persen.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature (2024) oleh Mugi Wahidin, menunjukkan model proyeksi prevalensi dan kematian akibat diabetes di Indonesia berdasarkan faktor risiko.
Penelitian menggunakan metode data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar, BPJS Kesehatan, program Penyakit Tidak Menular (PTM), dan Kementerian Kesehatan dari 2018. Hasilnya, kematian akibat diabetes meningkat dari 35.351 menjadi 76.974 jiwa. Artinya, prevalensi dan mortalitas diabetes di Indonesia meningkat secara signifikan.
Baca juga:
Sebagai langkah waspada, kenali lebih jauh gejala tak lazim dari diabetes
4. Dokter Ungkap 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah
Gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi ketika kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini umumnya terjadi saat tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak merespons insulin dengan baik.
Terhambatnya produksi insulin ini bisa disebabkan oleh kerusakaan pankreas, masalah hormon, ataupun kebiasaan sehari-hari.
Untungnya, ada kebiasaan sehari-hari yang ternyata bisa menurunkan kadar gula darah hingga 10 poin, sehingga mencegah komplikasi.
Lantas, kebiasaan apa saja yang bisa menurunkan kadar gula darah sebanyak 10 poin? Baca
Baca juga:
5. Tanda-tanda Batu Ginjal di Pinggang, Paha, dan Urine yang Jarang Disadari
Batu ginjal (nefrolitiasis) adalah penyakit yang terjadi akibat penumpukan zat kimia tertentu di dalam tubuh, yang kemudian mengkristal.
Batu ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala sampai mereka masuk ke salah satu ureter, saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
Jika batu ginjal tersangkut di ureter, berisiko menghalangi aliran urine dan menyebabkan ginjal membengkak serta kejang pada ureter.
Lantas, apa saja tanda-tanda atau gejala batu ginjal yang bisa terjadi pada pinggang, paha, dan urine? Baca
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas