
EDA WEB – Pelatih , Stefano Cugurra, menyampaikan pandangannya terkait peningkatan jumlah kuota pemain asing di Indonesia dari waktu ke waktu.
Menurut pelatih asal Brasil yang akrab disapa Coach Teco ini, sistem kuota pemain asing di masa lalu justru memberikan ruang lebih besar bagi pemain lokal untuk berkembang dan tampil sebagai starter.
“Dulu, sebelum 2019, hanya ada empat pemain asing—tiga bebas dari mana saja, satu dari Asia. Menurut saya sistem itu bagus karena memberi banyak kesempatan untuk pemain lokal menjadi inti,” ujar Teco dalam wawancara eksklusif dengan EDA WEB pada Jumat (9/5).
Saat ini, regulasi Liga 1 memungkinkan setiap tim mendaftarkan delapan pemain asing, dengan enam di antaranya boleh bermain sebagai starter, sementara dua sisanya duduk di bangku cadangan.
Teco menilai jumlah tersebut terlalu besar dan dapat menggerus peluang bermain pemain lokal.
Baca juga:
Apalagi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi tengah mewacanakan untuk menambah kuota tersebut menjadi 11 pemain musim depan dengan alasan mengikuti format AFC dan agar tim-tim Indonesia bisa lebih kompetitif di antarklub Asia.
Hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan stakeholder sepak bola Tanah Air.
“Kalau kamu bawa pemain asing hanya untuk duduk di cadangan, itu tidak bagus. Pemain asing biasanya lebih mahal dari pemain lokal. Kalau mereka tidak main, klub malah rugi,” tegas pemenang tiga kali juara Liga 1 tersebut.
Baca juga:
“Delapan pemain asing itu terlalu banyak. Banyak pemain lokal yang kehilangan tempat. Tapi saya tetap kembali ke kualitas. Kalau pemain lokal lebih bagus, saya berani mainkan,” imbuhnya.
Tak Pandang Status, Hanya Kualitas
Teco menegaskan bahwa dirinya selalu menjunjung tinggi prinsip kualitas di atas status. Ia tidak memandang apakah pemain tersebut asing, lokal, atau naturalisasi—semua dinilai dari performa di lapangan dan saat latihan.
“Saya dari awal sudah janji ke semua pemain. Saya tidak lihat siapa bule, siapa naturalisasi, siapa lokal. Saya cuma lihat kualitas,” jelas Teco.
“Kalau pemain lokal lebih bagus dari asing, dia yang main. Mungkin pelatih lain tidak berani, tapi saya berani,” tamba pelatih yang memberikan banyak kesempatan bagi bek muda Timnas Indonesia, Kadek Arel, sepanjang Liga 1 2024-2025 ini.
Teco juga menggarisbawahi bahwa persaingan sehat antara pemain lokal dan asing penting untuk membangun kualitas liga.
Baca juga:
Namun, ia mendorong agar pemain lokal tidak merasa terancam, melainkan semakin termotivasi untuk meningkatkan performa dan bersaing merebut tempat di tim utama.
“Yang lokal harus berani bersaing. Kalau dia lebih bagus dari pemain asing, pasti saya pasang,” ujarnya.
Peningkatan kuota pemain asing memang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetisi, namun Teco menilai perlu ada evaluasi menyeluruh untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan pemain lokal dan kebutuhan klub untuk tampil kompetitif, baik di level domestik maupun Asia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas