Terimbas Efisiensi Anggaran, Pengusaha Rental Mobil di Bengkulu Banyak Berkonflik dengan Debt Collector

  
Terimbas Efisiensi Anggaran

BENGKULU, EDA WEB – Ketua (APRMB), , menyatakan banyak anggotanya terlibat konflik dengan debt collector karena tidak mampu membayar angsuran.

Ketidakmampuan para pengusaha rental mobil tersebut membayar angsuran disebabkan oleh turunnya pemesanan rental mobil akibat efisiensi anggaran yang digaungkan pemerintah.

“Banyak anggota asosiasi yang tak mampu lagi bayar cicilan mobil, ada mobilnya yang sudah ditarik diler, tidak sedikit anggota berkonflik dengan debt collector karena cicilan yang menunggak,” ujar Fredi kepada EDA WEB, Jumat (16/5/2025)

Selama ini, pendapatan terbesar pelaku usaha rental mobil berasal dari belanja pemerintah, seperti perjalanan dinas.

“Pendapatan terbesar kami adalah perjalanan dinas pemerintah. Sekarang, sejak efisiensi, pendapatan kami jatuh hingga 50 persen. Sementara sektor swasta juga mengalami hal yang sama,” tuturnya.

Di lapangan, saat ini terjadi persaingan harga di tingkat pengusaha.

Para pengusaha rental mobil menjatuhkan harga demi mendapatkan pemasukan.

Ia berharap pemerintah dapat duduk bersama pelaku usaha rental mobil, perhotelan, dan restoran untuk mendengar kendala serta kebutuhan pelaku usaha.

“Kami berharap pemerintah tolong dengarkan keluhan kami, jangan seolah kami tidak terdampak. Kami juga berkontribusi bagi kemajuan daerah. Kami ini terasnya Bengkulu,” harapnya.

Kenyataan terjunnya pendapatan semakin diperparah dengan pemberlakuan di Bengkulu yang mencapai 66 persen untuk kendaraan mobil dan motor.

“Ibarat jatuh tertimpa tangga, kena opsen pajak lagi yang naiknya gila-gilaan membuat kami pengusaha rental tambah babak belur,” keluhnya.

Ia menceritakan pengalamannya beberapa hari lalu hendak membayar pajak mobil.

Ia mengatakan setiap tahun mobilnya jenis Avanza membayar pajak sebesar Rp 2,9 juta, tetapi saat hendak membayar di Samsat terjadi kenaikan menjadi Rp 3,5 juta.

“Ada kenaikan Rp 900.000 hingga Rp 1,2 juta. Akhirnya, saya batal bayar pajak dan saya biarkan karena uang tidak cukup, akhirnya pulang,” ucap Fredi.

Lebih jauh, ia mengatakan, banyak anggotanya dan masyarakat luas belum memahami seperti apa kebijakan opsen pajak.

“Kami tidak tahu apa itu opsen pajak, yang kami tahu pas bayar pajak mobil dan motor biayanya naik drastis,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas