Tidur Beralaskan Kain, Korban Kebakaran Penjaringan Keluhkan Minimnya Bantuan

  
Tidur Beralaskan Kain

JAKARTA, EDA WEB – Sejumlah warga terdampak kebakaran di Kampung Rawa Indah, Penjaringan, Jakarta Utara, terpaksa bertahan di lokasi kejadian dengan perlengkapan seadanya.

“Kami tidur di bangunan-bangunan ini, hanya dengan alas kain saja,” ujar Siswoyo (62), salah satu warga, saat ditemui EDA WEB di lokasi pada Sabtu (7/6/2025).

Siswoyo mengaku tetap bertahan di sekitar rumahnya karena belum ada posko pengungsian yang didirikan di area tersebut.

Baca juga:

“Ada posko tapi jauh dari sini,” ucapnya.

Ia pun berharap ada bantuan dari pihak berwenang, terutama perlengkapan tidur dan bahan kebutuhan pokok.

“Terutama kami (butuh) makan dan sembako, terus alas untuk tidur seperti selimut,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan warga lain, Dodi (68), yang menyebutkan bahwa saat ini baru ada posko dari pihak kelurahan. Namun, posko tersebut tidak mampu menampung seluruh warga terdampak.

Menurut Dodi, keterbatasan lahan di sekitar rumahnya yang berada di sisi selatan lokasi kebakaran menyulitkan pendirian tenda pengungsian.

“Di sini memang tempatnya minim, jadi baru ada dari kelurahan, kami sebagai rakyat kecil hanya berharap saja,” kata Dodi.

Baca juga:

Sebelumnya, kebakaran besar terjadi di Jalan Empang Damai Rawa Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat siang (6/6/2025). Api melalap bangunan semi permanen yang berdiri di atas lahan seluas tiga hektare.

“Objek yang terbakar merupakan rumah panggung semi permanen dengan material yang mudah terbakar sehingga api dengan cepat menjalar,” ujar Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman.

Akibat peristiwa ini, sebanyak 450 rumah hangus terbakar dan sekitar 750 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Kerugian ditaksir mencapai Rp 8 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas