EDA WEB

Tragedi Ledakan Amunisi Sisakan Duka, Warga Desak Lokasi di Garut Ditutup Permanen

Menunggu DPR Panggil Panglima TNI

EDA WEB — Duka mendalam masih menyelimuti warga Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pasca-insiden ledakan maut yang terjadi pada Senin (12/5/2025).

Dalam peristiwa kedaluwarsa tersebut, 13 orang dinyatakan tewas, termasuk empat anggota TNI.

Ledakan terjadi di kawasan Pantai Cibalong, yang selama ini menjadi lokasi rutin untuk penghancuran amunisi tak terpakai milik TNI. Namun, tragedi ini membuat warga mendesak agar aktivitas peledakan di lokasi itu dihentikan selamanya.

Kepala Desa Sagara, Alit Saripudin, menyampaikan bahwa tuntutan penutupan permanen itu datang langsung dari masyarakat. Ia menegaskan bahwa kondisi lingkungan sekitar sudah berubah dan tidak lagi layak untuk kegiatan berisiko tinggi seperti peledakan amunisi.

“Satu, tolong tutup selamanya aktivitas peledakan di area tersebut. Sekarang tidak seperti zaman dulu. Sekarang banyak warga yang sudah mukim dekat lokasi,” ujar Alit kepada Tribunjabar.id, Rabu (14/5/2025).

Alit menyebutkan bahwa suara ledakan dan getaran dari proses pemusnahan sangat mengganggu warga. Selain mengusik kenyamanan, hal itu juga dikhawatirkan merusak struktur bangunan rumah di sekitarnya.

Tak hanya soal penghentian aktivitas, warga juga menuntut agar proses investigasi kematian sembilan korban sipil dilakukan secara terbuka.

“Kedua, tolong proses penyelidikan atas meninggalnya sembilan warga sipil dibuka ke publik dan transparan,” lanjut Alit.

Ia menambahkan, keluarga korban juga berhak mendapatkan santunan yang layak, termasuk jaminan pendidikan untuk anak-anak yang ditinggalkan. Alit turut menyoroti pentingnya rehabilitasi lingkungan di sekitar lokasi ledakan.

“Ini kan statusnya kawasan BKSDA, tolong kembalikan fungsinya jangan dirusak,” tegasnya.

Suara serupa datang dari Oon (70), ibu dari Iyus — salah satu korban jiwa dalam ledakan amunisi tersebut. Ia mengenang bagaimana sejak dulu lokasi itu sudah menelan banyak korban.

“Cukup anak saya yang terakhir jadi korban. Sejak puluhan tahun memang sering ada korban cacat,” tuturnya pilu di rumah duka saat ditemui Tribunjabar.id.

Desakan warga untuk menghentikan kegiatan peledakan di Desa Sagara kini menguat, dengan harapan agar tragedi serupa tidak lagi terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas 

Exit mobile version