
WASHINGTON DC, EDA WEB — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan akan menjual mobil listrik Tesla miliknya, yang disebut-sebut dibeli awal tahun ini sebagai bentuk dukungan terhadap Elon Musk.
Kabar tersebut muncul di tengah memanasnya hubungan antara Trump dengan sang bos Tesla.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada AFP pada Jumat (6/6/2025), Trump sedang memikirkan kemungkinan menjual atau menyumbangkan kendaraan tersebut.
Baca juga:
“Ya, dia sedang memikirkannya,” ujarnya singkat saat ditanya soal potensi penjualan Tesla itu.
Mobil berwarna merah yang diperkirakan bernilai sekitar 80.000 dollar AS (sekitar Rp 1,3 miliar) tersebut, menurut laporan AFP, masih terparkir di halaman Gedung Putih pada Jumat.
Ini terjadi hanya sehari setelah pertikaian terbuka antara Trump dan Musk, yang juga dikenal sebagai pendiri dan CEO SpaceX.
Baca juga:
Akibat pertikaian tersebut, saham Tesla sempat anjlok lebih dari 14 persen pada Kamis (5/6/2025), yang menyebabkan nilai pasar perusahaan merosot sekitar 100 miliar dollar AS.
Namun, pada awal perdagangan Jumat, saham perusahaan otomotif listrik itu kembali menguat.
Trump mengaku membeli Tesla pada Maret lalu sebagai bentuk dukungan terhadap Musk, yang saat itu dianggap sebagai donatur besar dalam lingkaran dalamnya.
Saat itu, Trump memanfaatkan momen dengan menjadikan Gedung Putih sebagai lokasi aksi publisitas yang menampilkan kendaraan Tesla layaknya ruang pamer.
Baca juga:
“Ini produk yang luar biasa,” ujar Trump dalam unggahan di media sosial, seraya mengecam serangan kelompok “Kiri Radikal” terhadap Musk dan perusahaan miliknya.
Pekan lalu, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt dan seorang penasihat senior sempat berpose di dalam mobil tersebut.
Foto itu diunggah ke media sosial X milik Musk oleh penasihat komunikasi Trump, Margo Martin, dengan keterangan, “Mengemudikan Tesla milik Presiden Trump.”
Baca juga:
Namun kini, kendaraan itu berubah menjadi simbol canggung dari hubungan yang retak antara Trump (78) dan Elon Musk (53), yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Trump mengungkapkan kekecewaannya terhadap Musk setelah mantan penasihatnya itu secara terbuka mengkritik kebijakan anggaran dan program-program utama yang digagas presiden dari Partai Republik tersebut.
Trump bahkan mengancam akan mengakhiri kontrak-kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan milik Musk.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas