Windows 95 dan Disket Masih Dipakai di AS untuk Kendalikan Pesawat

  
Windows 95 dan Disket Masih Dipakai di AS untuk Kendalikan Pesawat

EDA WEB – Bayangkan mengatur lalu lintas udara puluhan ribu pesawat di langit Amerika Serikat menggunakan sistem yang masih berbasis , floppy, dan catatan kertas.

Kenyataan ini masih menjadi bagian dari operasional harian Federal Aviation Administration (), badan yang mengatur lalu lintas penerbangan di negara adidaya tersebut.

Namun, semua itu akan segera berubah. FAA baru saja mengumumkan rencana ambisius untuk menggantikan teknologi usang tersebut dengan sistem modern yang lebih aman, efisien, dan tahan terhadap risiko serangan siber maupun kegagalan operasional.

Baca juga:

Meski terkesan kuno, sistem berbasis Windows 95 dan disket ini masih menjadi tulang punggung layanan kontrol lalu lintas udara di sejumlah bandara besar seperti Denver dan Newark.

FAA bahkan masih menggunakan flight progress strips, yakni kertas kecil yang berisi informasi penerbangan yang ditulis dan dipindah-pindahkan secara manual oleh petugas.

Ironisnya, justru karena “ketinggalan zaman”, sistem ini relatif kebal terhadap gangguan global yang disebabkan oleh update keamanan modern.

Baca juga:

Misalnya, sistem ini tidak terpengaruh oleh insiden pemadaman massal IT yang sempat melumpuhkan layanan digital global, karena tidak terhubung ke jaringan cloud atau internet secara langsung.

Modernisasi

Namun, FAA menyadari bahwa mengandalkan teknologi dari era 90-an tidak bisa bertahan selamanya. Komponen perangkat keras sulit ditemukan, dan jumlah teknisi yang memahami sistem tersebut semakin berkurang.

Menyadari risiko ini, FAA resmi meluncurkan proyek modernisasi sistem kontrol lalu lintas udara. Mereka telah membuka Request For Information (RFI) dan mengundang berbagai vendor teknologi untuk mengajukan solusi pengganti.

Dalam program yang dijuluki “Industry Days”, berbagai perusahaan teknologi diundang untuk mempresentasikan sistem baru yang bisa menggantikan sistem lawas tanpa mengganggu operasional harian yang sangat krusial.

“Ide dasarnya adalah mengganti seluruh sistem,” kata Direktur FAA Chris Rocheleau di hadapan Komite Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Baca juga:

“Tidak lagi menggunakan disket atau strip kertas,” ujar Rocheleau dikutip EDA WEBTekno dari haise.de, Kamis (19/6/2025).

Sistem pengganti harus memenuhi banyak syarat: berjalan tanpa henti selama 24 jam 7 hari dalam seminggu, memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan internasional, serta mampu menangani kompleksitas dan volume lalu lintas udara AS.

Menteri Perhubungan AS Sean Duffy menyebut proyek tersebut sebagai “proyek infrastruktur paling penting yang pernah ada di negara ini dalam puluhan tahun,” dan menggambarkannya sebagai prioritas.

Baca juga:

Adopsi AI?

Departemen Transportasi AS menargetkan bahwa proses transisi ini akan selesai dalam empat tahun ke depan.

Namun, sejumlah pakar menyuarakan skeptisisme. Menurut mereka, mengganti sistem yang sudah digunakan selama lebih dari tiga dekade bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kebijakan, pelatihan, hingga sertifikasi keamanan yang sangat ketat.

Meski demikian, modernisasi ini dianggap langkah mendesak. Terlalu lama sistem ini ditambal sulam tanpa pembaruan menyeluruh. Jika tidak segera diperbarui, risiko kegagalan sistem, kebocoran data, atau ketidaksiapan menghadapi lalu lintas udara masa depan bisa menjadi kenyataan.

Baca juga:

Langkah FAA ini menjadi simbol pergeseran dari era analog ke digital dalam infrastruktur publik vital.

Tidak hanya soal mengganti Windows 95, tetapi juga membuka kemungkinan integrasi kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan sistem prediktif yang bisa memantau serta mengelola pergerakan pesawat lebih cerdas dan cepat.

Bagi dunia penerbangan, modernisasi ini bukan sekadar perubahan teknis, melainkan bentuk adaptasi terhadap era baru.

Jika semua berjalan sesuai rencana, langit Amerika tak lagi dikendalikan lewat disket, melainkan lewat sistem canggih yang sepadan dengan kompleksitas lalu lintas udaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas