Yuki Kato Sering Ditanya Kapan Nikah, Psikolog Sebut Tekanan Sosial Bisa Sebabkan Stres

  
Yuki Kato Sering Ditanya Kapan Nikah

EDA WEB – Artis peran mengaku sering mendapat pertanyaan seputar pernikahan, terutama setelah usianya genap 30 tahun.

Mengutip EDA WEB edisi sebelumnya, Yuki mengaku tak pernah ambil pusing. Menurutnya setiap orang memiliki perjalanan hidup masing-masing, yang tidak selalu harus dikaitkan dengan pernikahan.

Selain Yuki, tentu banyak yang pernah mengalami hal serupa. Mendapat pertanyaan dan tekanan sosial soal pernikahan di usia yang dianggap tak lagi muda.

Baca juga:

Menurut Psikolog klinis Melisa, M.Psi., Psikolog, tekanan sosial pada dasarnya tidak selalu merugikan. Bahkan dalam beberapa kasus, tekanan dari lingkungan dapat mendorong seseorang untuk berkembang secara positif.

“Tidak semua tekanan sosial itu berdampak buruk, karena dengan adanya tekanan sosial, terutama dalam perilaku yang positif, akan membuat kita berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada,” ujar Melisa kepada EDA WEB, Kamis (26/6/2025).

Meski demikian, ia mengingatkan, tekanan sosial juga bisa berdampak buruk jika ekspektasi lingkungan tidak sesuai dengan nilai atau kesiapan pribadi.

Baca juga:

Akibatnya, individu bisa terdorong mengambil keputusan yang sebenarnya tidak sejalan dengan dirinya sendiri.

Bahkan pada beberapa kasus, banyaknya tekanan sosial soal pernikahan membuat seseorang mudah stres dan gegabah dalam mengambil keputusan hidup.

“Hal ini yang sebenarnya terkadang memicu rasa stres dan dinamika psikologis yang beragam, sampai pada akhirnya kita juga bisa mengambil satu keputusan yang kadang-kadang tidak sejalan dengan nilai pribadi kita,” lanjutnya.

Baca juga:

Oleh karena itu, Melisa menekankan pentingnya proses mengenali diri lebih dalam, termasuk mengenali nilai-nilai yang dipegang, tujuan hidup, serta kapasitas pribadi yang dimiliki.

Pengenalan ini akan membantu kamu untuk memahami kapasitas diri sejauh apa dan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup.

Dengan memahami nilai pribadi dan menerima keunikan diri sendiri, seseorang akan lebih mampu membangun batasan yang sehat terhadap tekanan sosial yang datang dari luar.

“Cara ini akan membantu kita untuk memahami bahwa kita itu individu yang unik, dan menyadari bahwa setiap individu itu unik, dengan ciri khasnya masing-masing juga diperlukan,” kata Melisa.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas