
EDA WEB – Keluarga Beckham tengah menjadi sorotan usia dikabarkan mengalami kerenggangan hubungan dengan putra sulungnya, Brooklyn Beckham, dan sang menantu, .
disebut-sebut merasa tersisih karena tidak banyak dilibatkan dalam persiapan pernikahan putra sulungnya.
Kerenggangan hubungan ini juga terlihat ketika Brooklyn dan Nicola yang beberapa kali absen acara penting keluarga Beckham.
Baca juga:
Berkaca dari kasus tersebut, bagaimana agar ibu mertua bisa tetap dekat dengan menantu tanpa merasa kehilangan anak laki-lakinya?
5 Cara Mertua agar Dekat dengan Menantu Perempuan
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Farraas Afiefah Muhdiar mengungkap lima cara yang bisa dilakukan oleh ibu mertua, agar tetap akur dan dekat dengan menantu perempuan. Simak selengkapnya.
1. Libatkan diri sejak masa awal
Momen anak laki-laki menjalin hubungan serius dengan tujuan menikah bisa jadi masa krusial bagi ibu.
Menurut Farraas, sebaiknya ibu dilibatkan sejak awal, terutama dalam proses persiapan pernikahan.
Peran ibu sebaiknya bukan untuk menghakimi pilihan anak, tetapi untuk membantu anak agar memilih pasangan yang tepat.
“Sebisa mungkin libatkan ibu dalam proses persiapan pernikahannya, pemilihan pasangan,” ujar Farraas kepada EDA WEB, Selasa (20/5/2025).
Dalam konteks budaya Indonesia yang menjunjung kekeluargaan, keterlibatan ibu bisa jadi kunci keharmonisan.
2. Buka kesempatan untuk mengenal calon menantu
Farraas mengimbau anak untuk memperkenalkan calon pasangan kepada ibu sejak awal hubungan, Hal ini bisa membantu membangun hubungan yang lebih sehat.
Baca juga:
Semakin awal dikenalkan, semakin besar peluang bagi ibu dan calon menantu untuk membentuk hubungan yang saling memahami.
Di sisi lain, sang ibu juga harus membuka diri untuk mengenal pasangan anak lebih dalam.
“Kalau dari awal orangtua sudah tidak setuju sama pilihan anak, biasanya nanti lebih besar juga kemungkinan untuk berkonfliknya,” jelas dia.
3. Komunikasikan kekhawatiran dengan tenang
Setiap orangtua pasti memiliki kekhawatiran terhadap pasangan anaknya.
Namun, cara menyampaikan kekhawatiran itu sangat menentukan apakah hubungan akan membaik atau memburuk.
“Jika ada sesuatu yang ibu khawatirkan tentang si calon istri anaknya, dibicarakan pelan-pelan,” saran Farraas.
Dengan komunikasi yang hangat dan tidak menggurui, ibu dapat menyampaikan pandangan tanpa menimbulkan ketegangan dengan anak maupun calon menantu.
4. Kendalikan dan redam rasa takut kehilangan anak
Tidak sedikit ibu yang secara emosional merasa “kehilangan” anak laki-lakinya setelah menikah.
Bahkan, ada juga yang tanpa sadar merasa cemburu, karena anaknya kini lebih memperhatikan pasangan.
Perasaan tersebut tidak baik jika terus dibiarkan. Ibu perlu menyadari bahwa tanggung jawab anak bertambah ketika sudah menikah dan hal ini bukan berarti anak melupakan ibunya.
Kehadiran menantu bukan sebagai pesain ibu, melainkan sebagai bagian keluarga.
5. Tetap bangun kedekatan dengan anak
Meski anak sudah menikah, bukan berarti hubungan ibu-anak harus menjauh.
Sebaliknya, ibu tetap bisa menjalin hubungan emosional yang dekat tanpa mengganggu rumah tangga anaknya.
Terkadang, nasihat bijak dan peran ibu dibutuhkan oleh pasangan yang baru saja membangun keluarga.
“Anak harus menunjukkan, meski ada pasangan, anak tetap perhatian dan dekat dengan ibunya,” tandas Farraas.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas