5 Cara Memperbaiki Hubungan Menantu dan Mertua yang Renggang

  
5 Cara Memperbaiki Hubungan Menantu dan Mertua yang Renggang

EDA WEB – Konflik antara menantu dan mertua banyak terjadi dalam rumah tangga. Hal ini juga terjadi pada keluarga selebritas dunia seperti .

Hubungan Victoria dengan putra sulungnya, Brooklyn Beckham, dikabarkan merenggang sejak acara pernikahan putranya dengan sang menantu, tahun 2022 lalu.

Dari rumor yang beredar, member Spice Girls itu tidak banyak dilibatkan dalam persiapan pernikahan putranya.

Baca juga:

Bahkan, putra dan menantunya beberapa kali melewatkan dari acara penting keluarga Beckham.

Permasalahan serupa tentu bisa memperburuk hubungan, khususnya antara . Lalu, bagaimana memperbaiki yang renggang?

Menanggapi hal ini psikolog keluarga yang berpraktik di Semarang, Jawa Tengah, Sukmadiarti P, M.Psi. membagikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hubungan menantu dan mertua.

Cara Memperbaiki yang Renggang

1. Hadapi masalah, bukan dihindari

Sukmadiarti mengimbau untuk jangan lari dari konflik keluarga. Masalah yang tidak diselesaikan hanya akan menumpuk dan menjadi luka yang lebih dalam.

“Hadapi masalahnya, karena luka terbesar sekaligus bahagia terbesar itu berasal dari keluarga. Kita tidak bisa lari, sehingga kalau ada masalah, ada konflik, ada perbedaan, harus dihadapi,” ujar Sukmadiarti kepada EDA WEB, Rabu (21/5/2025).

2. Bicarakan dengan jujur dan terbuka

Solusi tidak akan datang tanpa komunikasi. Ajak bicara baik-baik, duduk bersama, dan ungkapkan perasaan tanpa menyudutkan.

Tak hanya itu, pastikan menantu dan mertua terbuka terhadap masukan satu sama lain.

“Harus duduk bareng, ngobrol terbuka, sehingga akhirnya menemukan fakta baru kalau keduanya sudah berubah dan mau memperbaiki hubungan,” kata dia.

Baca juga:

Jika tidak dibicarakan, menurutnya, konflik akan terus berlarut-larut dan bisa membuat hubungan keluarga makin renggang.

3. Pererat silaturahmi dengan hati yang lapang

Setelah lama menjauh, menyambung kembali hubungan tidak bisa hanya mengandalkan niat.

Harus ada tindakan nyata melalui silaturahmi dan pendekatan yang tulus.

“Bersilaturahmilah dengan orangtua, supaya bisa menyambung kembali apa yang sudah retak atau putus selama ini. Tentu niat yang bagus disertai sikap yang baik dan hati yang lapang,” ucapnya.

4. Ubah pola pikir

Menantu perlu melihat mertua sebagai orangtua sendiri, dan sebaliknya, mertua juga perlu menganggap menantu sebagai bagian keluarga, bukan orang asing.

Keduanya harus mengasihi satu sama lain agar hubungan semakin erat dan membaik.

Selain itu, cara pandang ini akan sangat mempengaruhi perilaku dan respons seseorang terhadap konflik yang muncul.

“Menantu memandang mertua atau keluarga pasangan dengan kasih sayang, begitu pula dengan mertua yang menganggap menantu sebagai anaknya. Itulah pola pikir yang harus diubah,” ujar Sukmadiarti.

5. Bersikap bijaksana dalam menyikapi perbedaan

Perbedaan latar belakang, kebiasaan, hingga nilai-nilai keluarga pasti ada.

Namun, semua bisa diredam jika masing-masing bersikap dewasa dan tidak mudah terpancing emosi.

Ia menyarankan agar semua pihak lebih tenang dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan negatif saat muncul ketegangan.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas