5 Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi, Apa Saja?

  
5 Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

EDA WEB – Penderita tekanan darah tinggi atau perlu mempertimbangkan jenis olahraga yang paling aman dan bermanfaat untuk mereka.

adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit.

Para ahli umumnya merekomendasikan olahraga tertentu untuk mengelola tekanan darah, sebagaimana dikutip Medical News Today.

Olahraga yang dianjurkan misalnya jalan kaki, bersepeda, dan berenang.

Ahli tidak akan menyarankan penderita hipertensi untuk melakukan olahraga yang sangat intens dengan waktu singkat, seperti lari cepat dan angkat beban.

Hal ini karena jenis olahraga tersebut bisa meningkatkan tekanan darah dan membebani jantung serta pembuluh darah.

Lantas, apa saja ?

Baca juga:

5 olahraga yang sebaiknya dihindari penderita hipertensi

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan supaya orang berolahraga selama 150 menit per minggu serta melakukan latihan ketahanan dua hari per minggu.

Pada saat seseorang mengelola tekanan darah tinggi, yang bersangkutan juga perlu menghindari beberapa jenis olahraga yang meningkatkan risiko cedera.

Berikut ini jenis olahraga yang perlu dihindari oleh penderita hipertensi:

1. Lari cepat

Dikutip dari Healthshots, lari cepat sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi.

Hal ini karena lari cepat memberikan beban mendadak dan tinggi pada sistem kardiovaskular.

Saat Anda berlari cepat, detak jantung akan meroket. Bersamaan dengan itu, tekanan darah bakal meningkat.

Pakar kebugaran Mukul Nagpaul mengatakan, latihan yang cepat dan intens memaksa jantung untuk memompa darah dengan cepat sehingga meningkatkan tekanan di arteri.

“Bagi seseorang dengan tekanan darah tinggi, hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi jantung,” jelasnya.

Baca juga:

2. Olahraga ekstrem

Latihan dinamis atau olahraga ekstrem juga sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Jenis olahraga ekstrem ini, misalnya scuba diving, jumping jack, dan terjun payung.

Olahraga tersebut perlu dihindari penderita tekanan darah tinggi karena bisa menyebabkan fluktuasi tekanan darah secara tiba-tiba.

“Jantung Anda terus-menerus menyesuaikan diri dengan tuntutan yang berubah, yang dapat sangat melelahkan bagi seseorang dengan hipertensi,” kata Nagpaul.

Daripada melakukan olahraga ekstrem yang berdampak tinggi, Nagpaul menyarankan agar penderita hipertensi untuk melakukan latihan intensitas sedang, seperti bersepeda atau yoga.

Baca juga:

3. Latihan interval intensitas tinggi (HIIT)

Latihan HIIT melibatkan pergantian antara aktivitas intens yang singkat dan singkat.

Meski jenis latihan ini dikenal bermanfaat untuk sistem kardiovaskular, intensitasnya yang ekstrem bisa menyebabkan tekanan darah melonjak selama latihan.

Faktanya, pasien yang menjalani gaya hidup tidak aktif dan tidak terbiasa dengan latihan HIIT, justru dapat meningkatkan risiko kematian jantung mendadak atau infark miokard akut secara tajam, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Sports Health.

Sebagai gantinya, fokuslah pada latihan kardio dengan intensitas lebih rendah seperti berjalan kaki atau berenang untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Baca juga:

4. Latihan isometrik

Latihan isometrik sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Jenis latihan ini di antaranya plank atau wall sit.

Olahraga tersebut sebaiknya dihindari penderita hipertensi karena menyebabkan tubuh harus menahan posisi yang sama untuk waktu yang lama.

Hal ini terdengar tidak berbahaya, tetapi membuat otot-otot berada di bawah tekanan yang konstan. Kondisi ini secara signifikan dapat meningkatkan tekanan darah selama latihan.

Di sisi lain, kontraksi otot yang berkelanjutan dapat memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tidak sehat.

Hal tersebut diungkap dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Cardiovascular Development and Disease.

Baca juga:

5. Angkat beban

Olahraga angkat beban dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah yang cepat.

Menurut Journal of Cardiovascular Development and Disease, hal ini terjadi karena ketika tubuh mengangkat sesuatu yang terlalu berat, tubuh akan menahan napas.

Untuk sementara waktu, kondisi tersebut menyebabkan terjadinya lonjakan tekanan darah yang berbahaya dan berisiko bagi penderita hipertensi.

Itulah beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas