
MUNA BARAT, EDA WEB – Video yang menunjukkan dan mengejar petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial pada Senin (23/6/2025).
Insiden ini terjadi pada Sabtu (21/6/2025) siang, di mana keluarga pasien merasa frustrasi karena tidak ada mobil ambulans untuk merujuk pasien yang dalam kondisi kritis ke Kendari.
Dalam video berdurasi sekitar 3 menit 40 detik, terlihat anggota keluarga pasien masuk ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan segera menyampaikan bahwa tidak ada ambulans yang tersedia.
Baca juga:
Salah seorang anggota keluarga kemudian terlihat mengamuk, membanting kursi, dan mengejar petugas medis.
“Ini hanya spontanitas, mobil ambulans tidak datang-datang maka ributlah keluarga pasien, dengan memegang jabatan ini petugas ini lari,” ungkap Masrawan, salah satu anggota keluarga pasien.
Masrawan menjelaskan bahwa mereka telah membayar biaya administrasi sebesar Rp 2.700.000 dan diminta untuk memberikan uang jaminan sebesar Rp 420.000.
Baca juga:
“Mereka minta uang jaminan, maksud kami, biarkan dulu uang jaminan nanti sebentar, yang penting pasien ini segera berangkatkan dulu, datangkan dulu mobil ambulans, tapi ternyata mobil ambulans itu tidak ada,” ujarnya.
Syahril, Direktur , memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
Ia mengaku mengetahui kejadian ini setelah diberitahu oleh kepala UGD.
“Saya ingin sampaikan bahwa dalam hal pasien yang dirujuk itu memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi dan saya sampaikan pasien ini tidak dalam kritis,” katanya.
Syahril menjelaskan bahwa pasien tersebut merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang awalnya dibawa ke puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke RSUD Muna Barat untuk penanganan lebih lanjut.
“Di RSUD, kondisi pasien stabil karena seluruh tanda vital pasien normal, sehingga dilakukan pemeriksaan laboratorium dan diputuskan untuk dirujuk ke rumah sakit di Kendari,” jelasnya.
Baca juga:
Syahril juga menekankan bahwa RSUD Muna Barat telah melakukan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Jadi tidak benar mobil dan kami juga lambat. Yang jelas kami sudah lakukan sesuai dengan SOP merujuk pasien sesuai dengan alur, sesuai dengan indikasi dan kondisi pasien,” tutupnya.
Ambulans akhirnya tiba di UGD pada pukul 15.10 Wita, dan pasien dibawa ke mobil ambulans menuju pelabuhan feri Tondasi, sebelum berangkat ke Kendari pada pukul 15.30.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas