
EDA WEB – Pebalap muda Indonesia, , mencatatkan prestasi membanggakan dengan merebut kemenangan dalam kedua balapan (RBRC) Italia 2025 di Sirkuit Mugello, pada Sabtu dan Minggu (21 dan 22 Juni 2025).
Veeda Ega Pratama mengungguli dua pesaing terdekatnya, Hakim Danish (Malaysia) dan Benat Fernandez (Spanyol), yang masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga di Race 2 Red Bull Rookies Cup Italia 2025 pada hari Minggu.
Sehari sebelumnya, pebalap binaan Astra Honda Racing Team itu juga tampil sebagai pemenang pada Race 1 yang berlangsung Sabtu (21/6).
Kemenangan ganda tersebut sekaligus menjadi pencapaian spesial bagi Veda yang pencapaian terbaiknya sebelum ini adalah peringkat ketiga di Race 2 Austria 2024 dan Race 1 Spanyol di Jerez 2025.
Baca juga:
Format Balapan Red Bull Rookies Cup.
Ada 26 rider dari 19 negara yang berpartisipasi musim ini demi tempat di Moto3. Sesi balapan dimulai pada Jumat yang dimulai dengan dua kali sesi Practice selama 25 menit.
Setelah itu, ada sesi Kualifikasi selama 20 menit yang akan menentukan grid untuk Race 1 pada hari Sabtu dan Race 2 pada hari Minggu.
Balapan berlangsung selama 15 lap dan top 15 yang finish akan mendapatkan poin.
Ajang Red Bull Rookies Cup
Red Bull MotoGP Rookies Cup adalah ajang balap motor internasional yang secara khusus dirancang sebagai “sekolah” bagi para pebalap muda berbakat dari seluruh dunia yang bercita-cita menembus level tertinggi balap motor, yakni MotoGP.
Kompetisi ini pertama kali digelar pada 2007 atas inisiatif bersama Dorna Sports, Red Bull, dan KTM, dengan tujuan utama menemukan, membina, dan mempersiapkan talenta-talenta muda untuk berkarier di Kejuaraan Dunia Grand Prix.
Baca juga:
Setiap musim, puluhan pembalap berusia 14 hingga 18 tahun dipilih melalui proses seleksi ketat untuk bertarung di sejumlah sirkuit Eropa yang juga menjadi bagian kalender MotoGP.
Semua peserta menggunakan motor identik—KTM RC 250 R, prototipe bermesin satu silinder 250cc empat tak yang juga digunakan di kelas Moto3—sehingga faktor penentu kemenangan benar-benar terletak pada kemampuan dan bakat pembalap, bukan keunggulan teknologi.
Format ini menjadikan Red Bull Rookies Cup sebagai ajang unjuk gigi murni bagi pembalap muda, sekaligus laboratorium pembinaan yang sangat efektif.
Baca juga:
Mereka tidak hanya belajar teknik balap tingkat tinggi, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung di lingkungan paddock MotoGP, berinteraksi dengan tim profesional, serta menerima bimbingan dari pelatih berpengalaman seperti August “Gustl” Auinger dan Dani Ribalta.
Sekolah bagi Calon Juara Dunia
Sejak berdiri, Red Bull Rookies Cup telah melahirkan sederet nama besar yang kemudian sukses di level dunia. Johann Zarco, Brad Binder, Jorge Martin, hingga Pedro Acosta adalah contoh alumni yang menjuarai kelas Moto2 atau Moto3, bahkan menembus kelas utama MotoGP.
Hingga 2024, setidaknya 17 mantan peserta Rookies Cup telah meraih gelar juara dunia di berbagai kelas Kejuaraan Dunia.
Baca juga:
Sejak musim pertama pada 2007, alumnus Red Bull Rookies Cup telah menorehkan setidaknya 215 kemenangan di seluruh level Kejuaraan Dunia.
Dalam 8 dari 10 musim terakhir, Juara Dunia Moto3 merupakan alumnus RBRC dan prestasi spesial ditorehkan ketika para alumni menyabet ketiga gelar juara dunia pada Musim 2024.
Mereka adalah Jorge Martin di MotoGP, Ai Ogura di Moto2, dan David Alonso di Moto3.
Baca juga:
Tiap musim, persaingan berlangsung sangat ketat dengan sistem poin seperti kejuaraan dunia, dan hanya mereka yang konsisten serta mampu mengatasi tekanan yang berpeluang menjadi juara.
Kemenangan di Red Bull Rookies Cup kini dipandang sebagai tiket emas menuju karier profesional di MotoGP, menjadikan ajang ini sebagai salah satu jalur pembinaan pembalap paling bergengsi dan efektif di dunia balap motor modern.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas