Apa yang Terjadi jika Iran Menutup Selat Hormuz?

  
Disebut Bakal Ditutup Iran

EDA WEB – Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah AS menyerang sebagai bentuk dukungan terhadap sekutu dekatnya, .

dengan menargetkan tiga fasilitas nuklir yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu (22/6/2025).

Salah satu skenario buruk yang dikhawatirkan adalah kemungkinan Iran menutup .

Baca juga:

Hal ini sebelumnya pernah diungkapkan oleh Komandan Garda Revolusi Iran, Sardar Esmail Kowsari yang menyatakan bahwa opsi penutupan Selat Hormuz sedang dipertimbangkan secara serius.

Jalur yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman ini merupakan salah satu jalur pelayaran energi paling vital di dunia.

Lantas, apa saja dampak yang terjadi jika Iran menutup Selat Hormuz?

Baca juga:

Dilansir dari The Economic Times, Senin (16/6/2025), Selat Hormuz adalah jalur laut sempit yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman, dengan lebar hanya sekitar 20 mil laut pada titik tersempitnya.

Sebagian besar wilayahnya berada dalam perairan Iran dan sebagian tumpang tindih dengan wilayah Oman.

Selat ini menjadi jalur strategis bagi pelayaran global, dengan dua koridor pelayaran selebar dua mil yang dilalui hampir seperlima dari total pengiriman minyak dunia setiap tahunnya.

Selain itu, Selat Hormuz juga menjadi rute utama pengangkutan gas alam cair, dengan lebih dari 3.000 kapal melintas setiap bulan dan melayani seperlima dari pengiriman minyak global.

Dengan padatnya lalu lintas di perairan tersebut, berikut dampak yang ditimbulkan apabila Iran benar-benar menutup Selat Hormuz:

Baca juga:

1. Harga minyak melonjak

Jika Selat Hormuz benar-benar ditutup, dampaknya akan langsung terasa pada lonjakan harga minyak dunia dan berisiko memicu gangguan besar terhadap perekonomian global.

Situasi ini akan memperburuk kondisi pasar energi yang sebelumnya sudah terguncang akibat serangan Israel terhadap Iran.

Menurut laporan Middle East Forum, Sabtu (21/6/2025), setiap gangguan di Selat Hormuz berpotensi mengguncang pasokan energi global dan mendorong harga minyak melonjak tajam, bahkan bisa melewati angka 100 dollar AS (sekitar 1,6 juta) per barel.

Lonjakan ini akan memperburuk inflasi dan memperdalam ketidakstabilan ekonomi dunia.

Selain itu, logistik pelayaran di kawasan tersebut akan semakin rumit akibat kenaikan biaya asuransi dan meningkatnya risiko pengiriman.

Baca juga:

2. Memicu negara-negara Teluk bertindak

Jika Iran benar-benar memblokade Selat Hormuz, negara-negara Teluk Arab yang selama ini berselisih dengan Iran dan merupakan sekutu Amerika Serikat, kemungkinan besar akan terdorong untuk mengambil tindakan.

Hal ini karena ekonomi mereka sangat bergantung pada ekspor minyak dan gas alam, dua komoditas yang akan terdampak langsung.

Tekanan ekonomi tersebut bisa memaksa mereka mendukung intervensi atau mencari jalur alternatif untuk menyalurkan energi ke pasar global.

Baca juga:

3. Memicu krisis dan inflasi di berbagai negara

Dilansir dari Arab News, Minggu (15/6/2025), jika Iran menutup Selat Hormuz, hal itu akan mengganggu jalur utama pengiriman minyak dan gas alam dunia, yang pada akhirnya memicu krisis pasokan energi.

Terganggunya arus distribusi ini dapat menyebabkan harga energi melonjak tajam, disertai peningkatan biaya tambahan seperti pengiriman dan asuransi.

Efek domino dari krisis ini diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia, mendorong lonjakan inflasi dan kenaikan harga barang di berbagai negara, dari Amerika Serikat hingga Jepang.

Baca juga:

Meski negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk telah berupaya mengurangi risiko dengan berbagai investasi, langkah tersebut hanya memberikan perlindungan terbatas.

Kerentanan jalur ini, ditambah kemungkinan sabotase terhadap infrastruktur minyak Arab Saudi atau instalasi di wilayah Emirat dekat Fujairah, dapat memperpanjang gangguan pasokan energi secara signifikan.

Jika perang berkecamuk dan Iran benar-benar menutup Selat Hormuz, dampaknya akan terasa jauh melampaui Timur Tengah.

Dunia pun akan menghadapi ancaman krisis energi besar-besaran yang dapat merambat ke sektor-sektor penting lainnya.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas