
EDA WEB – Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer mengatakan, ada kedalaman tertentu yang tidak memungkinkan obyek diangkat menggunakan helikopter.
“Evakuasi vertikal dengan winching (hoist system) dari helikopter memiliki batas aman ketinggian (hoisting height) yang dibatasi oleh panjang kabel winch, faktor aerodinamika, serta risiko turbulensi rotor downwash,” kata Emi saat dihubungi EDA WEB, Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, standar kabel hoist helikopter SAR memiliki panjang sekitar 90-100 meter.
Contoh yang menggunakan mekanisme ini adalah Eurocopter AS-365 N3+ (Dauphin) dengan panjang efektif sekitar 90-100 meter dan EC-725 Super Puma SAR dengan panjang kabel sekitar 90 meter serta kapasitas 272 kg payload.
Baca juga:
Dia menjelaskan, jika obyek berada di kedalaman atau kemiringan lebih dari 90-100 meter secara vertikal, proses winching atau penarikan langsung dari udara ke bawah sangat berisiko, bahkan tidak mungkin dilakukan.
Beberapa kondisi yang memungkinkan metode penarikan atau winching adalah cuaca dan visibilitas sangat baik, tidak ada turbulensi vertikal atau angin lereng, serta adanya teras atau area stabil di tengah tebing untuk drop point.
Baca juga:
Kemampuan helikopter yang dimiliki Basarnas
Emi mengungkapkan, Basarnas memiliki beberapa helikopter yang biasa digunakan untuk evakuasi.
“Helikopter varian AS365 N3+ Dauphin dengan tipe HR-3602, HR-3606, dan lainnya,” ujar Emi.
Ia merinci, spesifikasi helikopter varian AS365 N3+ Dauphin, yakni:
- Jenis: Medium twin-engine SAR helicopter
- Pabrikan: Airbus Helicopter
- Dilengkapi hosit dengan kabel panjang sekitar 90-100 meter
- Kapasitas hoist: sekitar 204-270 kg tergantung jenis winch (cukup untuk 1 rescuer dan 1 korban).
Baca juga:
Menurutnya, evakuasi helikopter langsung dengan winching umumnya maksimal pada kedalaman 90 meter secara vertikal.
“Bila korban berada di jurang lebih dari 100 meter atau di medan terjal tanpa titik hovering stabil, maka evakuasi udara tidak dimungkinkan secara langsung,” jelas dia.
“Jika sudah begitu harus dibantu dengan sistem tali (vertical rescue manual),” imbuhnya.
Baca juga:
Dalam konteks kasus yang terjadi di , Emi menyampaikan, korban berada di kedalaman jurang 600 meter, kondisi cuaca berkabut, medan pasir longsor, dan tanpa teras lebar.
Oleh karena itu, penggunaan helikopter winch tidak memungkinkan dilakukan dan sangat berisiko.
“Tidak memungkinkan dilakukan evakuasi memakai helikopter. Evakuasi vertikal secara manual adalah satu-satunya opsi yang aman dan bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan hukum,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas