BGN Sebut IQ Anak Indonesia Rendah: Rata-rata di Angka 78

  
BGN Sebut IQ Anak Indonesia Rendah: Rata-rata di Angka 78

JAKARTA, EDA WEB — Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (), Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa rata-rata -anak di Indonesia masih rendah.

Mengutip Youtube BGN, Senin (23/6/2025), Tigor mengatakan bahwa IQ anak-anak di Indonesia berada di angka 78. Angka tersebut tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

“Mungkin banyak yang tidak percaya, tapi data dari komunitas internasional menyebutkan bahwa rata-rata IQ kita sekarang di angka 78. Itu termasuk rendah di ASEAN,” ujar Tigor dalam keterangannya, Senin (24/6/2025).

Baca juga:

Menurut Tigor, meski ada anak-anak Indonesia yang memiliki kecerdasan tinggi di atas angka 120, namun tidak sedikit pula yang berada di bawah angka 70.

“Rata-rata itu artinya dari sekitar 80 juta anak, jika dijumlahkan dan dibagi, maka hasilnya segitu,” katanya.

Sebagai perbandingan, Tigor menyebut rata-rata IQ di Jepang telah mencapai 115. Negara tersebut juga sudah menjalankan program makanan bergizi selama lebih dari satu abad.

“Negara-negara seperti Jepang, Inggris, dan Singapura sudah lebih dari 100 semua rata-rata IQ-nya,” tambahnya.

Baca juga:

Untuk memperbaiki kondisi ini, BGN mendorong program makanan bergizi nasional sebagai program jangka panjang.

Sasaran utamanya adalah anak-anak dan remaja berusia di bawah 16 tahun, serta ibu hamil dan menyusui.

“Ini adalah investasi untuk masa depan. Anak-anak SMA sekarang lima tahun lagi akan bekerja. Anak-anak SD, 20 tahun lagi akan menjadi tulang punggung Indonesia 2045. Kita harus pastikan mereka tumbuh dengan gizi yang cukup,” tegas Tigor.

Baca juga:

Dia mengatakan bahwa tidak hanya akan berjalan di era pemerintahan saat ini, tetapi diharapkan akan berlanjut pada pemerintahan-pemerintahan berikutnya.

“Kami juga belajar dari Jepang, bagaimana sejak zaman Kaisar mereka menyusun kebijakan gizi sebagai bagian dari pembangunan bangsa,” katanya.

Tigor juga menekankan bahwa kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh asupan gizi sejak dini. Anak-anak yang kekurangan nutrisi akan lebih rentan terhadap penyakit dan berisiko mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif.

“Kita tahu anak kekurangan vitamin B2 bisa kena beri-beri, kekurangan vitamin C mudah sakit. Dengan gizi yang cukup, anak-anak bisa tumbuh sehat, kuat, dan cerdas,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas