
, EDA WEB — Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda (Sulsel) masih mendalami dugaan kecurangan dalam tes akademik seleksi penerimaan siswa Bintara Polri.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menyampaikan bahwa beberapa calon siswa (casis) diduga melakukan kecurangan dan langsung didiskualifikasi.
“Ada beberapa yang didiskualifikasi karena minta bantuan kepada personel Polda Sulsel yang pangkatnya masih Bripda semua. Mereka (casis) diberi tahu jawabannya melalui chat GPT,” ujar Didik, Kamis (15/5/2025).
Didik menjelaskan bahwa kecurangan ini dilakukan secara individual oleh oknum anggota Polda Sulsel yang baru lulus pendidikan.
Tujuannya untuk membantu casis dalam menjawab soal ujian.
“Jadi ini bukan terstruktur, tapi dilakukan oleh perorangan. Mereka diajari oleh pengawas yang pangkatnya masih Bripda untuk menjawab pertanyaan yang saat itu keluar,” katanya.
Aksi tersebut terbongkar saat pengawas ujian lainnya memergoki beberapa anggota polisi baru tengah membantu casis. Namun, jumlah oknum yang terlibat masih belum diungkapkan secara pasti.
“Dari Propam sudah diperiksa. Sementara jumlahnya saya belum tahu,” ujar Didik.
Sebelumnya beredar informasi mengenai dugaan kecurangan dalam seleksi Bintara Polri di lingkungan Polda Sulsel.
Beberapa pengawas ujian yang berpangkat Brigadir Dua (Bripda) diduga memberikan jawaban kepada casis tertentu untuk meloloskan mereka dari tahapan akademik.
Kabid , Kombes Pol Zulham Efendi, membenarkan bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman.
“Gambarannya bukan calo, itu pengawas kelas (oknum) yang bintara baru itu bekerja sama dengan casis,” ucap Zulham, Selasa (13/5/2025).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas