Daftar Ulang SMAN/SMKN Dimulai, Disdikbud Jateng: Siapa Pun Jangan Coba Main-main Saat SPMB Ini…

  
Daftar Ulang SMAN/SMKN Dimulai

SEMARANG, EDA WEB – Tahapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Jawa Tengah telah memasuki hari pertama daftar ulang bagi calon murid baru (CMB) yang lolos seleksi.

Proses daftar ulang dijadwalkan berlangsung pada 23, 24, 25, dan 30 Juni 2025.

Menyambut ratusan ribu CMB di SMAN/SMKN, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Sadimin, mengingatkan tentang larangan praktik pungutan liar (pungli) oleh panitia SPMB di setiap sekolah.

Baca juga:

Larangan ini berlaku mulai dari proses daftar ulang hingga pembelian seragam.

Sadimin menegaskan pentingnya prinsip integritas, akuntabilitas, transparansi, serta keadilan dalam setiap tahap SPMB.

Hingga saat ini, dia menyatakan tidak menemukan adanya praktik pungli di wilayah Jawa Tengah.

“Alhamdulillah tidak ada (pungli). Kita prinsip-prinsip integritas, keterbukaan, transparansi, akuntabel, dan tidak diskriminasi itu kita tegakkan. Siapa pun jangan coba-coba main-main dengan SPMB ini,” kata Sadimin di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (23/6/2025).

Baca juga:

Disdikbud siap memberikan sanksi tegas jika mendapati adanya pelanggaran atau pungutan liar dalam pelaksanaan SPMB.

Sanksi tersebut dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis, hingga hukuman disiplin, tergantung pada tingkat pelanggaran yang terjadi.

“Kita mencoba untuk selalu berintegritas. Kalau ditemukan pelanggaran, tentu ada sanksi, tergantung kasusnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sadimin memastikan bahwa seluruh aduan selama proses SPMB telah ditangani oleh tim Disdikbud.

Dia menyoroti persoalan teknis seperti kesalahan titik koordinat, input piagam penghargaan, hingga validasi data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca juga:

“Prinsip kami, setiap ada laporan, langsung kami rapatkan dan cari solusinya. Misalnya ada koordinat yang salah, piagam yang seharusnya tidak berjenjang tapi ditulis berjenjang, itu kita benarkan. Bahkan data DTKS yang belum optimal, kita perpanjang terus masa inputnya,” lanjutnya.

Sadimin juga menekankan bahwa Disdikbud berupaya menjamin hak pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mendaftar SPMB melalui jalur afirmasi. “Kami total untuk melayani masyarakat, terutama anak-anak dari keluarga miskin agar bisa masuk jalur P1, P2, dan P3,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas