
BANDUNG, EDA WEB — Gubernur memastikan seluruh siswa dari keluarga miskin ekstrem akan diterima di sekolah negeri tingkat SMA dan SMK di Jawa Barat. Tak hanya itu, mereka juga akan mendapatkan bantuan perlengkapan sekolah senilai Rp 3,6 juta.
Hal itu disampaikan Dedi melalui akun media sosial pribadinya dan telah dikonfirmasi ulang oleh EDA WEB, Minggu (22/6/2025).
Dedi menjelaskan, saat ini Jawa Barat tengah menghadapi masa penerimaan siswa baru di tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah.
Baca juga:
Menurutnya, jumlah lulusan SMP dan Madrasah Tsanawiyah tahun ini di Jawa Barat mencapai 788.163 orang.
Sementara daya tampung sekolah negeri yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Barat setelah ditingkatkan, mencapai 372.954 siswa.
Jumlah itu bertambah menjadi 415.209 siswa jika ditambah dengan daya tampung Madrasah Aliyah dan sekolah di bawah naungan Kementerian Agama.
Baca juga:
“Artinya, sisanya sekitar 300.000 lebih akan ditampung di sekolah-sekolah swasta, baik yang favorit, menuju favorit, maupun yang terjangkau secara biaya,” ujar Dedi.
Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 12.670 siswa dari keluarga miskin ekstrem yang membutuhkan bantuan.
Untuk itu, Pemprov Jabar menyiapkan bantuan perlengkapan sekolah berupa tiga seragam, sepatu, dan buku dengan nilai total Rp3,6 juta per siswa.
Baca juga:
“Total anggaran yang saat ini tersedia baru Rp 25 miliar, sementara kebutuhan idealnya mencapai Rp 75 miliar. Karena bisa saja data BPS belum mencakup semua siswa dari keluarga tidak mampu. Jumlahnya bisa mencapai 20.000 siswa,” kata Dedi.
Dedi menegaskan bahwa bantuan tersebut hanya akan diberikan kepada siswa dari keluarga yang benar-benar tidak mampu, berdasarkan data dan fakta yang dapat diverifikasi.
“Jangan pura-pura menjadi miskin, padahal orangtuanya mampu,” tegasnya.
Baca juga:
Ia juga memastikan bahwa siswa dari keluarga miskin sudah diprioritaskan untuk diterima di sekolah negeri.
“Tidak boleh ada lagi alasan tidak sekolah karena tidak mampu. Pemerintah hadir dan menyiapkan fasilitas, termasuk sepatu, buku, dan seragam,” ujarnya.
Dedi pun mengajak seluruh warga Jawa Barat untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. “Mari kita kedepankan pendidikan anak-anak kita,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas