
SEMARANG, EDA WEB – sebesar 13 persen dari proyek-proyek di sejumlah kecamatan di , Jawa Tengah, mencapai total Rp 1,4 miliar.
Hal ini diungkapkan oleh , salah seorang terdakwa dalam kasus tersebut, di Pengadilan Tipikor Semarang pada Senin (23/6/2025).
Martono, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Semarang, menyatakan bahwa fee tersebut disetorkan kepadanya oleh anggota Gapensi.
Baca juga:
“Betul, 13 persen ( atas proyek di sejumlah kecamatan),” kata Martono.
Dalam keterangannya, Martono menjelaskan bahwa pengumpulan commitment fee 13 persen dilakukan sebagai langkah antisipasi jika ada pejabat yang meminta jatah.
“Kita waktu itu jagani kalau nanti harus setor,” terangnya.
Baca juga:
Martono juga mengungkapkan bahwa sebagian dari commitment fee tersebut digunakan untuk mendukung program-program Pemerintah Kota Semarang.
“Saya gunakan untuk kegiatan sosial (stunting, bencana, dan bangunan masjid di Kantor Damkar Kota Semarang),” ujarnya kepada majelis hakim.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK kemudian mempertanyakan keterangan Martono terkait Berita Acara Pemeriksaan (BAP) mengenai permintaan Alwin Basri.
Baca juga:
“Pak Alwin bilang uang yang terkumpul fee 13 persen agar saya simpan apabila ada kebutuhan bisa dimanfaatkan,” tambahnya.
Kasus ini juga menyeret eks Wali Kota Semarang, , serta suaminya, Alwin Basri, yang kini menghadapi tiga dakwaan dari JPU KPK, termasuk dugaan menerima gratifikasi dan suap dengan total nilai mencapai Rp 9 miliar.
Martono dan Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa, Rachmat Utama Djangkar, juga didakwa dalam perkara ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas