Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun

  
Ilmuwan Ungkap

EDA WEB – Konsep penggunaan sebagai hijau telah ada selama berabad-abad.

Sayangnya, para ilmuwan belum menemukan cara untuk memproduksi hidrogen terbarukan dengan biaya yang kompetitif.

Ilmuwan pun mencoba langkah lain untuk mengatasi problem tersebut sekaligus mewujudkan janji hidrogen, yakni dengan mencari sumber hidrogen alami.

Baca juga:

Kabar baiknya, tim gabungan dari Universitas Oxford, Universitas Durham, dan Universitas Toronto kemudian mengidentifikasi lingkungan geologis yang memungkinkan terbentuknya hidrogen secara alami.

Berdasarkan perkiraan para ilmuwan, proses geologis di kerak telah menghasilkan jumlah hidrogen yang sangat massif selama miliaran tahun.

Kemungkinan hidrogen yang dihasilkan pun cukup untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat modern kita selama sekitar 170.000 tahun.

Baca juga:

Meskipun jumlah hidrogen alami yang luar biasa besar tidak semuanya mudah dijangkau, studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Earth & Environment ini menunjukkan bahwa bahkan sebagian kecil yang dapat diakses pun masih menawarkan solusi energi yang berpotensi sangat besar untuk ribuan tahun ke depan.

Tantangan utamanya adalah bagaimana cara menemukannya dan mengembangkannya secara efisien.

Seperti diberitakan Popular Mechanics, Jumat (16/5/2025), para ilmuwan telah mengembangkan panduan untuk menemukan lokasi hidrogen alami yang tidak hanya ada, tetapi juga layak secara komersial untuk diekstraksi.

Baca juga:

Jika berhasil, ini bisa menghilangkan kebutuhan untuk memproduksi hidrogen dari hidrokarbon dan membuat hidrogen sebagai sumber energi yang benar-benar bersih.

Lokasi-lokasi ideal ini membutuhkan tiga hal yaitu hidrogen itu sendiri, batuan yang bisa menyimpannya, dan lapisan batuan yang mencegahnya bocor.

Panduan tidak hanya berfokus pada di mana hidrogen alami terbentuk, tetapi juga memahami dinamika keseluruhan produksinya, termasuk faktor-faktor sangat kecil yang dapat menyebabkan hidrogen itu hilang atau terdegradasi.

Dengan memahami proses pembentukan dan konsumsi ini secara detail, para ilmuwan dapat lebih akurat memprediksi lokasi di mana cadangan hidrogen alami yang besar dan dapat diekstraksi itu ditemukan.

“Misalnya kita tahu bahwa mikroba bawah tanah ‘memakan’ hidrogen. Jadi menghindari lingkungan yang menyebabkan mereka bersentuhan merupakan hal yang penting untuk menjaga hidrogen dalam akumulasi cadangan yang layak secara ekonomi,” papar Barbara Sherwood Lollar, salah satu penulis studi dari University of Toronto.

Baca juga:

Salah satu area yang menarik dan memenuhi syarat sebagai lokasi penyimpanan hidrogen adalah Kansas.

Retakan benua terbentuk di sana sekitar satu miliar tahun yang lalu, dan menciptakan batuan basal yang dapat bereaksi dengan air dan membentuk hidrogen.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah ada struktur geologi di area tersebut yang memerangkap hidrogen untuk kepentingan kita di abad ke-21.

Baca juga:

Ini jelas merupakan kemungkinan, karena para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa cadangan gas hidrogen ini memang ada.

Pada awal tahun 2024, sebuah studi di Science melaporkan penemuan cadangan hidrogen terbesar yang diketahui di Albania.

juga bukan satu-satunya gas yang menarik perhatian Ballentine dan rekan penulis John Gluyas dari Universitas Durham.

Baca juga:

Pada tahun 2023, Ballentine dan Gluyas menerbitkan sebuah makalah yang meneliti cara menemukan cadangan helium tersembunyi, gas lain yang sangat berguna terutama untuk mendinginkan superkonduktor yang saat ini persediaannya terbatas.

Dan awal tahun ini, keduanya dan tim mereka menganalisis lahan di sekitar Taman Nasional Yellowstone sebagai kandidat potensial untuk ekstraksi helium.

Untuk mencapai tujuan menemukan sumber hidrogen dan helium yang tersedia secara luas, para penulis studi tersebut mendirikan perusahaan Snowfox Discovery, dengan misi untuk menemukan akumulasi hidrogen alami yang signifikan secara sosial.

Baca juga:

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik .

Sumber : Kompas