Perang Israel-Iran, Maskapai Batalkan Penerbangan ke Dubai dan Qatar

  
Perang Israel-Iran

EDA WEB – Sejumlah rute maskapai penerbangan ke kawasan Timur Tingah terdampak imbas .

Dilansir dari Reuters, wilayah udara yang membentang dari Iran dan Irak hingga Mediterania sebagian besar kosong dari lalu lintas udara komersial selama 10 hari sejak Israel mulai menyerang Iran pada tanggal 13 Juni.

Maskapai penerbangan memilih mengalihkan, membatalkan, dan menunda penerbangan melalui wilayah tersebut karena penutupan wilayah udara dan masalah keselamatan.

Baca juga:

Beberapa hari terakhir, penerbangan ke Bandara Internasional Dubai dan Doha di Qatar dibatalkan karena khawatirnya maskapai penerbangan.

Maskapai penerbangan, misalnya membatalkan penerbangan ke Dubai dari Singapura pada Minggu (22/6/2025).

Aplikasi Flightradar24 juga menunjukkan maskapai juga membatalkan rute dari dan menuju Dubai dan Doha, Qatar.

Baca juga:

Maskapai Air France juga membatalkan penerbangan dari dan menuju Dubai dan Riyadh, Arab Saudi pada Minggu (22/6/2025) dan Senin (23/6/2025).

Dengan wilayah udara Rusia dan Ukraina yang juga ditutup bagi sebagian besar maskapai penerbangan karena perang selama bertahun-tahun, Timur Tengah telah menjadi rute yang lebih penting untuk penerbangan antara Eropa dan Asia.

Di tengah serangan rudal dan udara selama 10 hari terakhir, sejumlah maskapai penerbangan telah mengalihkan rute ke utara melalui Laut Kaspia atau ke selatan melalui Mesir dan Arab Saudi.

Flightradar24 juga mencatat ada peningkatan gangguan dan spoofing dalam beberapa hari terakhir di Teluk Persia.

Spoofing merupakan upaya penyerangan dengan menyiarkan sinyal GPS palsu untuk mengacaukan navigasi pesawat.

Baca juga:

SkAI, sebuah perusahaan Swiss yang mengelola peta gangguan GPS, pada Minggu malam mengatakan telah mengamati lebih dari 150 pesawat yang di-spoofing dalam waktu 24 jam di sana.

Safe Airspace, sebuah situs web yang dikelola oleh OPSGROUP, sebuah organisasi berbasis keanggotaan yang berbagi informasi risiko penerbangan, mencatat pada Minggu bahwa serangan AS terhadap situs nuklir Iran dapat meningkatkan ancaman bagi operator Amerika di wilayah tersebut.

Hal ini dapat meningkatkan risiko wilayah udara tambahan di negara-negara teluk seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas