Sidang Penembakan 3 Polisi, 13 Saksi Polres Way Kanan-Polsek Negara Batin Ungkap Detik-detik Penggerebekan

  
Sidang Penembakan 3 Polisi

, EDA WEB – Pengadilan Militer 1-04 mengambil keterangan sebanyak 13 orang saksi dalam kasus penembakan tiga orang polisi di Polsek , Kabupaten , , pada Senin (23/6/2025).

Ke-13 saksi tersebut merupakan anggota polisi yang melakukan penggerebekan yang dikelola terdakwa Kopda Bazarsah dan Peltu Yun Heri Lubis hingga menyebabkan tiga anggota polisi, yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta, tewas ditembak Kopda Bazarsah.

Adapun, ke-13 saksi yang diperiksa itu adalah Kanit 1 Satreskrim Polres Way Kanan, Ipda Engga Depati; PS KAUR Identifikasi Polres Way Kanan, Aipda Saproni; Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Aipda Joko Supriyadi; Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Bripka Febri Mryanto; dan Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Brigpol Diren Lumban Gaol.

Ada pula Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Aipda Sunaraya; Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Bripka Sarjana; Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Bripka Arnika Putra; dan Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Brigpol Riyo Dayel Agusto; Banit Satreskrim Polres Way Kanan, Brigpol Risko Ramadhona; Banit Satreskrim Polsek Negara Batin, Bripda Mario Hutajulu; PS Kanit Reskrim Polsek Negara Batin, Aipda Wara Andany; serta Bintara Polsek Negara Batin, Bripka Heri Suryadi.

Baca juga:

Kanit 1 Satreskrim Polres Way Kanan, Ipda Engga Depati, dalam keterangannya di sidang menyebutkan, pada Minggu (16/3/2025), mereka sebelumnya melakukan ekshumasi di Kecamatan Banjarmasin, Way Kanan.

Lalu, pada malam hari, ia mendapatkan telepon dari Kapolres Way Kanan untuk melakukan persiapan membantu Polsek Negara Batin dalam melakukan penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Mani, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).

“Kami dikumpulkan (Kapolres Way Kanan), perintahnya kami untuk pergi ke Polsek Negara Batin dan koordinasi dengan Kapolsek Negara Batin karena diduga ada kegiatan sabung ayam,” kata Engga saat memberikan kesaksian.

“Pada apel pagi, kami diminta untuk menyiapkan senjata dan menjaga keselamatan serta koordinasi dengan Kapolsek karena dia yang mempunyai wewenang wilayah,” tuturnya.

Baca juga:

Setelah mendapatkan perintah, jajaran Polres Way Kanan yang diminta untuk memberikan bantuan kemudian berangkat ke Polsek Negara Batin sebelum melakukan penggerebekan.

Kemudian, seluruh anggota pun berangkat ke titik lokasi arena sabung ayam yang dikelola oleh Kopda Bazarsah dan Peltu Lubis.

“Kami tidak tahu kalau ada (anggota) TNI karena perintahnya hanya menuju ke sana,” ujarnya.

Adapun PS Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Way Kanan, Aipda Saproni, mengungkapkan, ia pada pukul 10.00 saat kejadian diminta untuk ikut merapat ke Polsek Negara Batin melakukan penggerebekan.

Karena itu, Aipda Saproni pun menuju ke lokasi tersebut bersama Ipda Engga dengan menggunakan mobil unit Identifikasi Polres Way Kanan.

Baca juga:

“Kami sebelumnya melakukan ekshumasi di TPU Banjarmasin, setelah itu diminta untuk ikut merapat ke Polsek dan menuju ke lokasi penggerebekan,” jelasnya.

Ketika sampai di lokasi penggerebekan, mobil yang dikendarai oleh Aipda Saproni pun berada di urutan belakang.

Sementara, Kapolsek Negara Batin berada di depan.

Baca juga:

“Kapolsek saya lihat turun dari mobil setelah itu bunyi suara letusan (tembakan) dari depan. Saya dengar tembakan langsung ganti sepatu boot menuju ke gelanggang (sabung ayam),” tuturnya.

Aipda Saproni mengaku tak dibekali senjata ketika melakukan penggerebekan.

Ia kemudian membantu menangkap beberapa orang pemain yang mencoba melarikan diri saat kejadian berlangsung.

Baca juga:

“Setelah dapat pemain, terdengar suara teriakan, ‘Tolong, Ghalib pingsan,’ suara itu dari gelanggang. Saya membawa seorang pemain dan mencari asal tempat suara minta tolong, saya mencari dan anggota berteriak, ‘Komandan, Ghalib pingsan,'” ungkapnya.

Saat ini, sidang lanjutan tersebut masih berlangsung di mana para saksi dimintai keterangan oleh hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas