Situbondo Bikin Kopi Luwak Murah, Pakai Teknologi Fermentasi Ohmic

  
Situbondo Bikin Kopi Luwak Murah

SITUBONDO, EDA WEB – Pemerintah Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, mulai mengembangkan untuk membuat rasa kopi biasa menjadi rasa kopi luwak, namun dengan harga yang lebih murah.

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan inovasi bersama Koperasi Merah Putih (KMP) Baderan untuk memproduksi kopi yang kualitasnya bagus.

“Kopi luwak harganya sangat mahal dan tidak semua orang bisa menikmati, nah teknologi ohmic (fermentasi) ini menjadi jalan pintas agar masyarakat luas bisa merasakan cita rasa kopi luwak tanpa harga yang fantastis,” kata dia, Senin (23/6/2025).

Menurut dia, teknologi fermentasi ohmic merupakan temuan dari riset Prof. Salengke dari Universitas Hasanuddin Makassar.

Baca juga:

Temuan tersebut diklaim mampu menghasilkan kopi yang memiliki cita rasa mendekati kopi luwak.

“Bayangkan, satu cangkir kopi luwak di luar negeri bisa mencapai Rp1,2 juta. Dengan teknologi ini, kita bisa hasilkan rasa serupa dengan harga yang lebih terjangkau.”

“Ini jelas memberikan nilai tambah dan daya saing bagi kopi Situbondo,” tambah dia.

Data yang diterimanya menunjukkan bahwa potensi kopi di Situbondo cukup bagus.

Hanya dari satu desa di wilayah Baderan, produksi kopi saat panen bisa mencapai 32 ton per hari, dengan perputaran ekonomi hingga Rp 40 miliar selama musim panen berlangsung dalam waktu empat bulan.

Direktur Inovasi dan Kekayaan Intelektual Unhas, Asmi Citra Malina menyampaikan, teknologi ohmic dirancang untuk meningkatkan kualitas dan daya jual kopi Baderan, Kabupaten Situbondo.

“Kopi Baderan punya keunikan tersendiri, khususnya dari red bean-nya. Tapi sayangnya, selama ini harga jualnya masih rendah di tingkat petani. Maka kami hadir membawa teknologi ini agar kualitas meningkat dan harga ikut terdongkrak,” ujar Citra.

Baca juga:

Dia juga memperkenalkan konsep kopi luwak tanpa luwak, yaitu produksi kopi berkualitas tinggi tanpa menggunakan hewan luwak.

Berdasarkan hasil uji laboratorium di Jember, kopi hasil fermentasi ohmic mencatat skor kualitas 87, lebih tinggi dibandingkan kopi luwak asli yang berada di angka 85.

“Dengan hasil yang bahkan lebih tinggi dari kopi luwak asli, serta volume produksi yang bisa ditingkatkan dan biaya yang lebih efisien, teknologi ini sangat potensial untuk dikembangkan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas