
EDA WEB – Universitas Terbuka (UT) kembali membuktikan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi terbuka yang berperan aktif di tengah masyarakat, selain unggul dalam pembelajaran jarak jauh.
Terbaru, UT mengimplementasikan komitmen tersebut melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan skema nasional bertajuk “Desa Binaan” di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Kamis (26/6/2025). Program ini dimulai pada Juni 2025 dan akan berlangsung hingga Oktober 2025.
Inisiatif tersebut merupakan bagian dari semangat Kampus Berdampak yang digaungkan UT dalam mendukung aktivitas Tridarma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga:
Dalam program tersebut, UT merancang kegiatan berbasis kebutuhan dan potensi Desa Sukamakmur dengan melibatkan empat fakultas, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Terletak di kaki Gunung Salak, Desa Sukamakmur memiliki kekayaan alam dan ekonomi yang menjanjikan. Desa ini dikelilingi empat sumber mata air yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Makmur Anugerah Lestari.
Sementara itu, masyarakatnya terlibat dalam industri kecil, seperti pembuatan sandal, sepatu, pertanian, dan konveksi.
Baca juga:
Meski demikian, potensi tersebut belum sepenuhnya dimaksimalkan. Hal Ini menjadi fokus utama dalam program PkM UT. UT berkomtimen membantu masyarakat desa dalam mengembangkan potensi lokal, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya di Kantor Kepala Desa Sukamakmur, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UT Dr Heriani, SIP, MA menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk sinergi konkret antara kampus dan masyarakat.
“Kami ingin menghadirkan transformasi sosial yang bermula dari desa,” kata Dr Heriani dalam siaran pers yang diterima EDA WEB, Kamis.
Baca juga:
Dalam menjalankan PkM di Desa Sukamakmur, setiap fakultas diharuskan berkontribusi sesuai keahliannya. FEB fokus pada branding air minum kemasan dari PAM desa yang dikelola oleh BUMDes.
Selanjutnya, FHISIP mengadakan pelatihan pemasaran digital melalui media sosial untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sandal dan sepatu.
FKIP menyelenggarakan pelatihan parenting positif untuk orangtua, guru, dan remaja. Sementara itu, FST mengembangkan sistem pertanian hidroponik dan mengolah pangan berbasis bahan lokal.
Baca juga:
Kepala Desa Sukamakmur Sriwidiarti, SIP, mengapresiasi kerja sama tersebut dan bersyukur bisa bermitra dengan UT.
“Program ini sangat membantu dan bisa memotivasi warga untuk terus berkembang,” kata Sriwidiarti.
Ketua BUMDes Mad Yusep Udin menambahkan bahwa keterlibatan UT membawa semangat baru dalam pengembangan usaha lokal dan sekaligus memaksimalkan potensi yang ada.
Baca juga:
“Dukungan dari UT mendorong kami untuk lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha lokal agar lebih dikenal luas,” ujar Yusep.
Selain meningkatkan kapasitas masyarakat, program tersebut juga bertujuan memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa UT yang terlibat dalam PkM.
Dengan terjun ke lapangan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengintegrasikan ilmu yang dipelajari dengan kegiatan sosial langsung. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat nilai pengabdian sebagai bagian tak terpisahkan dari pendidikan tinggi.
Baca juga:
Langkah UT tersebut sejalan dengan visi besar sebagai Kampus Berdampak yang tidak hanya fokus pada layanan akademik, tetapi juga berperan sebagai penggerak perubahan sosial. Visi ini diwujudkan melalui kolaborasi yang erat dengan masyarakat.
Konsep ini semakin relevan di era digital dan pascapandemi. Pada era ini, perguruan tinggi dituntut untuk lebih adaptif, solutif, dan berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat.
Melalui kegiatan Desa Binaan ini, UT membuktikan bahwa pendidikan tinggi terbuka dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan terukur bagi pemberdayaan masyarakat.
Baca juga:
UT tidak hanya memperluas akses pendidikan, tapi juga membuka jalan bagi pemberdayaan masyarakat menuju masa depan yang lebih mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi dan kebermanfaatan, UT mengajak generasi muda untuk belajar dari kehidupan nyata, selain buku. Pasalnya, di kehidupan nyata, ilmu menjadi hidup dan kampus memberikan dampak nyata.
Selain Heriani, acara tersebut juga dihadiri Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Layanan Pembelajaran, dan Kerja Sama pada FKIP Dr Mukti Amini, MPd, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum FHISIP Yanti Hermawati, SSosI, MSi; Wakil Dekan III FST Prof Dr Dewi Juliah Ratnaningsih, SSi, Msi, serta Kordinator PkM Desa Sukamakmur Irmawaty dari FEB.
Sumber : Kompas