
EDA WEB – Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan , atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban.
Namun, di balik perayaan yang tampak meriah dan penuh kebersamaan ini, tersimpan pmakna esan yang jauh lebih dalam dari sekadar penyembelihan hewan. Apalagi menjelang , penting bagi kita untuk merenungkan kembali: apa yang sebenarnya?
adalah momen spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ketaatan, pengorbanan, peningkatan kualitas diri, serta wujud kepedulian dan solidaritas sosial.
Yuk kita simak lebih dalam makna Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam!
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Menurut Muhammad Akhyar Adnan dalam Memaknai [Kembali] Hakikat Idul Ad-ha (2023), kata Idul Adha berasal dari akar kata “qarraba – yuqarribu – qurbanan” yang berarti mendekat.
Ini menegaskan bahwa pada dasarnya, Idul Adha adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih putra yang sangat dicintainya, Ismail AS, adalah bentuk ujian yang luar biasa. Setelah bertahun-tahun menanti keturunan, akhirnya lahir Ismail AS.
Namun saat putra itu mulai tumbuh besar, datanglah perintah yang luar biasa berat: menyembelih anak tersebut.
Namun Ibrahim dan Ismail sama-sama menjalani perintah itu dengan penuh kepasrahan. Mereka berdua menunjukkan bahwa mendekat kepada Allah berarti bersedia mengorbankan apa yang paling dicintai demi keridaan-Nya.
2. Ketaatan pada Allah SWT
tanpa ketaatan? Kisah Nabi Ismail AS menjadi contoh paling nyata bagaimana seorang anak muda bisa begitu taat dan ikhlas dalam menerima perintah Allah SWT.
Ketika sang ayah menyampaikan wahyu bahwa ia harus menyembelih Ismail, jawaban sang anak tidak penuh keraguan, tapi penuh keteguhan iman:
“Wahai Ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Ketaatan seperti ini bukan muncul begitu saja. Ini adalah hasil dari pendidikan Tauhid yang kokoh dari Nabi Ibrahim AS.
Dalam konteks hari ini, ini mengajarkan kita pentingnya membangun fondasi iman dan kesabaran pada generasi muda, agar mereka siap menghadapi ujian hidup dengan penuh keikhlasan.
3. Peningkatan kualitas hidup
Idul Adha 2025 juga menjadi pengingat bahwa ibadah kurban dan haji bukanlah sekadar simbolik atau ritual belaka.
Menurut Sofwan dalam Peran Berkorban bagi Peningkatan Kualitas Manusia (2022), aktivitas seperti haji dan kurban dapat meningkatkan kesadaran diri, pengendalian emosi, dan pengelolaan hidup yang lebih baik.
Bagi mereka yang belum mampu atau menunaikan ibadah haji, semangat ini bisa menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan taraf hidup.
Dalam jangka panjang, ini membentuk pribadi Muslim yang mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab, karakter yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern.
4. Membangun solidaritas sosial
Dilansir dari , salah satu makna Idul Adha yang penting adalah memperkuat solidaritas sosial.
Melalui kegiatan kurban, dari mulai penyembelihan hingga pembagian daging, umat Islam diajak untuk bekerja sama, saling mengenal, dan mempererat tali silaturahmi.
Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan:
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586)
Idul Adha menjadi pengingat bahwa kita adalah satu tubuh, satu umat. Kepedulian kepada sesama bukan hanya bentuk sosial, tapi juga perintah agama.
5. Menumbuhkan cinta dan kepedulian sosial
Makna Idul Adha tidak akan lengkap tanpa cinta dan kepedulian. Dalam hadis disebutkan:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
Rasulullah juga bersabda bahwa amal yang paling dicintai Allah setelah kewajiban adalah ketika seseorang berhasil membahagiakan Muslim lainnya.
Ini menunjukkan bahwa membahagiakan sesama, memberi senyum, kelegaan, dan bantuan, adalah bentuk ibadah yang tinggi nilainya di sisi Allah.
6. Berbagi rezeki melalui hewan kurban
Penyembelihan hewan kurban bukan hanya ritual, melainkan simbol nyata kepedulian kepada sesama. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam [manusia] pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”. (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat. Ini adalah cara paling efektif dan penuh makna untuk menyampaikan cinta, kepedulian, dan penghargaan kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam menyambut Idul Adha 2025, mari kita renungkan kembali makna Idul Adha yang sesungguhnya.
Bahwa Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga menyembelih ego, menguatkan ketaatan, dan membuka pintu kepedulian terhadap sesama.
Ia adalah jalan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membangun masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas