Baru Saja Sebut Trump Pembawa Damai, Pakistan Kecam AS Usai Serang Iran

  
Baru Saja Sebut Trump Pembawa Damai

ISLAMABAD, EDA WEB – Pemerintah pada Minggu (22/6/2025) mengecam keras serangan udara Amerika Serikat (AS) ke fasilitas nuklir atas perintah Presiden , hanya sehari setelah Islamabad menyatakan akan mencalonkan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyebut keputusan Trump mengebom fasilitas nuklir Iran sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan memperingatkan potensi dampak regional yang sangat serius.

“Eskalasi ketegangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat agresi terhadap Iran sangat mengkhawatirkan. Setiap eskalasi lebih lanjut akan membawa dampak yang merusak bagi kawasan dan sekitarnya,” kata Kemenlu Pakistan.

Baca juga:

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, juga melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk menyampaikan langsung kecaman atas serangan udara tersebut.

“Perdana Menteri menyampaikan kecaman Pakistan terhadap serangan AS,” demikian bunyi pernyataan resmi dari kantor PM Sharif.

Pernyataan tersebut muncul hanya 24 jam setelah pemerintah Pakistan menyebut Trump sebagai “pembawa damai sejati” dan mengumumkan rencana untuk mencalonkannya meraih Nobel Perdamaian.

Alasannya, Trump dianggap berperan dalam mengakhiri konflik selama empat hari antara Pakistan dan India bulan lalu.

Baca juga:

“Dia telah menunjukkan visi strategis yang luar biasa dan kenegarawanan yang gemilang,” bunyi pernyataan pemerintah Pakistan pada Sabtu lalu.

Kontradiksi sikap ini menimbulkan pertanyaan dari publik dan media, namun baik Menteri Penerangan maupun Kementerian Luar Negeri Pakistan belum memberikan penjelasan.

Sementara itu, ribuan warga Pakistan turun ke jalan di Karachi untuk memprotes serangan AS dan Israel terhadap Iran.

Dalam demonstrasi tersebut, warga meletakkan bendera AS bergambar wajah Donald Trump di jalan dan menginjak-injaknya sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika, anti-Israel, dan anti-India.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas