Di Balik Serangan Bomber B-2 AS ke Iran: Terbang 37 Jam, Isi Avtur di Udara

  
Di Balik Serangan Bomber B-2 AS ke Iran: Terbang 37 Jam

WASHINGTON DC, EDA WEB – Di balik misi serangan bomber Amerika Serikat (AS) ke pada Minggu (22/6/2025), ada sederet cerita yang jarang disorot oleh banyak pihak.

Dalam misi penyerangannya ke Iran, AS mengerahkan pesawat siluman B-2 yang lepas landas dari Pangkalan Udara Whiteman di Missouri pada Jumat (20/6/2025) waktu AS langsung menuju ke timur.

Total ada tujuh bomber B-2 yang dikerahkan dan menempuh perjalanan selama 18 jam di udara. Rombongan pesawat tersebut sampai di titik pengeboman pada Minggu dini hari.

Baca juga:

Total, para awak pesawat yang menjalankan misi tersebut menghabiskan waktu 37 jam penuh di udara untuk pergi-pulang dari pangkalannya ke Iran dan kembali pulang.

Dalam misi itu, rombongan bomber siluman bersayap kelelawar itu juga melakukan beberapa kali isi ulang bahan bakar avtur di udara.

Di balik misi serangan dengan pertaruhan nyawa tersebut, kenyamanan pilot tetaplah menjadi prioritas utama, sebagaimana dilansir dari New York Post.

Sama seperti pesawat lain yang diperuntukkan untuk penerbangan jarak jauh, B-2 juga dilengkapi dengan toilet.

Baca juga:

Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan lemari es mini dan microwave di kokpit untuk menjaga kru tetap terhidrasi dan waspada.

Ada juga ruang yang cukup bagi satu pilot untuk berbaring dan beristirahat ketika pilot lainnya mengendalikan penerbangan.

Dengan rentang sayap sekitar 52 kilometer (km) dan hanya dua pilot, B-2 juga mengandalkan otomatisasi untuk membantu menyelesaikan penerbangan jarak jauh.

Waktu 37 jam yang dihabiskan untuk PP dalam operasi yang disebut sebagai Midnight Hammer tersebut menandai misi terpanjang bomber B-2 sejak serangan awal AS ke Afghanistan setelah serangan teroris 11 September 2001.

Baca juga:

Pilot untuk jenis pesawat ini dilatih untuk menahan penerbangan panjang dan melelahkan.

Dalam misi sebelumnya, awak pesawat bahkan membawa tempat tidur lipat atau bahkan alas tidur camping, menurut The Atlantic.

Meski demikian, pasukan bomber siluman tersebut tidak sendirian sepanjang misi.

Armada jet tempur dan pesawat pendukung dikerahkan untuk bertemu dengan B-2 saat mendekati Iran.

“B-2 berkoordinasi dengan pesawat pengawal dan pendukung dalam manuver kompleks yang ketat, memerlukan sinkronisasi tepat di berbagai platform di ruang udara yang sempit, semua dilakukan dengan komunikasi minimal,” kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Daniel Caine.

Baca juga:

Ketika sampai di Iran, B-2 menjatuhkan dua rudal penembus bunker Massive Ordnance Penetrators (MOP) GBU-57 di titik sasaran pertama dari beberapa titik sasaran di Fordo.

“Bomber lainnya juga menyerang sasaran mereka, dengan total 14 MOP dijatuhkan terhadap dua area sasaran nuklir,” jelas Caine.

Ini menandai kali pertama AS menggunakan GBU-57 dengan berat masing-masing sekitar 13 ton tersebut dalam serangan militer.

Presiden AS Donald Trump memuji keberhasilan misi tersebut dan mengumumkan para awak pulang ke AS dengan selamat.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas