Empat Pulau Masuk Sumut, Ternyata Punya Hamparan Pasir Putih

  
Empat Pulau Masuk Sumut

EDA WEB – Pengalihan empat pulau masuk ke wilayah administrasi Sumatera Utara (Sumut) akan digugat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh.

Keempat pulau yang menjadi objek sengketa itu adalah , Mangkir Kecil, Lipan, dan Panjang.

Adapun pengalihan empat pulau ke Sumut tersebut ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat Kepmendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 yang diteken pada 25 April 2025.

Kepmendagri tersebut memuat pembaruan data wilayah administrasi pemerintahan, termasuk status kepemilikan pulau.

Baca juga:

Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah, Safrizal Zakaria Ali, mengatakan bahwa keempat pulau yang menjadi sengketa ini tidak berpenduduk.

“Karena ini statusnya dalam Permendagri sebagai pulau kosong, tidak berpenghuni, tak berpenduduk namanya,” kata Safrizal kepada awak media di Kantor Kemendagri, Rabu (11/6/2025).

Empat pulau yang ditetapkan pemerintah masuk Sumut ini ternyata juga menjadi destinasi wisata para turis. Lokasi empat pulau yang masuk ke Sumut itu juga bersebelahan dan tak jauh.

Baca juga:

Seperti apa empat pulau tersebut? Berikut ulasannya.

1.

Pulau Panjang memiliki luas 47,8 hektar. Hanya ditemukan dermaga yang dibangun pada 2015 dan tugu batas wilayah oleh Pemerintah Provinsi Aceh pada 2007.

Terdapat juga rumah singgah dan mushala yang dibangun sekitar 2012 oleh Pemerintah Daerah Aceh Singkil serta makam aulia.

Baca juga:

Di Pulau Panjang, ada hamparan pepohonan kelapa dan pasir putih yang membentang panjang di segala sisi. Turis bisa menikmati jernih dan tenangnya air laut dan sesekali berenang.

Di bagian selatan Pulau Panjang, ada spot snorkeling yang bisa dicoba. Ada juga sejumlah penginapan untuk turis yang bisa disewa.

2.

Pulau Lipan, meskipun hanya berupa daratan pasir yang tenggelam saat pasang tinggi. Turis bisa naik kapal dan mampir ke daratan pasir Pulau Lipan untuk sekedar bersantai, berfoto di hamparan pasir putih, dan bermain di pinggir laut saat air surut.

Data milik Kemendagri menyebut luas Pulau Lipan hanya 0,38 hektar berupa daratan pasir.

“Dari hasil pemantauan tim di Pulau Lipan ditemukan data dan fakta bahwa Pulau Lipan berupa daratan pasir, dan saat pasang tertinggi pukul 9.25 WIB, pulau dalam kondisi tenggelam,” kata Safrizal.

Baca juga:

Dari citra satelit tahun 2007 menunjukkan bahwa pulau ini masih memiliki daratan bahkan punya lahan hijau yang ditumbuhi pepohonan. Namun kini, pepohonan sudah menghilang.

3.

Pulau Mangkir Kecil memiliki luas 6,15 hektar. Ada tugu yang dibangun Pemerintah daerah Aceh pada 2018.

Di Pulau Mangkir Kecil, turis bisa melihat ribuan burung perling atau dalam bahasa setempat disebut parleng ketika matahari terbit dari ufuk timur.

Baca juga:

Saat terbang, burung parleng memiliki gerakan dan suaranya yang menghibur. Burung parleng terbang ke langit kemudian menukik ke laut sesaat dan masuk ke rimbunnya pepohonan di Pulau Mangkir.

4. Pulau Mangkir Besar

Hampir sama dengan Pulau Mangkir Kecil, Pulau Mangkir Besar juga punya daya tarik wisata. Pulau yang tak berpenghuni tersebut kerap digunakan oleh para nelayan untuk berlindung dari badai.

Pasir putih mengelilingi Pulau Mangkir Besar, kemudian di sekelilingnya juga terdapat terumbu karang pada kedalaman sekitar 10 meter.

Baca juga:

Di tengahnya terdapat pohon kelapa, cemara, tumbuhan liar serta aneka jenis burung. Di sekitar pulau terdapat hamparan terumbu karang dengan air laut biru tosca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas