Fenomena Air Merah Pekat di Sungai Cirebon, Dinas Lingkungan Hidup Terjun Langsung

  
Fenomena Air Merah Pekat di Sungai Cirebon

, EDA WEB – air Sungai Cilayar di Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten , Jawa Barat, yang berwarna merah pekat kian menjadi perhatian.

Kabupaten Cirebon menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab dan menelusuri asal muasal warna merah tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, menyampaikan air sungai berwarna merah pekat itu viral pada Senin (19/5/2025) petang, beberapa jam setelah pertama kali diketahui oleh warga.

Video tersebut tersebar dan sampai ke petugas pemerintahan desa serta Dinas Lingkungan Hidup.

Baca juga:

“Sesaat setelah viral, kami sudah mendengar informasi itu. Kami langsung berkomunikasi dengan pemerintah desa setempat, kemudian kami terjunkan tim untuk menelusuri warna merah pekat itu,” kata Iwan saat dihubungi EDA WEB pada Rabu (21/5/2025) pagi.

Tim yang diterjunkan ke lapangan belum mendapatkan kepastian asal muasal dan penyebab fenomena tersebut.

Mereka menduga warna merah yang pekat dan mewarnai seluruh air di Sungai Cilayar disebabkan oleh air bekas celupan produksi pakaian.

Namun, Iwan masih belum dapat memastikan titik lokasi dan warga yang melakukan aktivitas tersebut.

Ini terjadi karena sungai merah sudah berakhir dan proses pemeriksaan masih berlangsung hingga hari ini.

Baca juga:

“Dugaan kami, itu buangan dari bekas celupan kain atau sablonan, kemungkinan itu. Itu juga hanya sekali sehingga agak sulit untuk melacak sumbernya karena tidak terus-menerus, hanya satu kali saja kemarin,” tambah Iwan.

Iwan juga menduga bahwa volume buangan campuran bekas pakaian itu berskala besar.

Zat atau air bekas pakaian tersebut mampu mengubah warna aliran sungai yang semula keruh menjadi berwarna merah pekat dengan kondisi yang cukup banyak.

Bila akhirnya diketahui sumber fenomena air sungai yang berwarna merah ini, Iwan akan melakukan penyelidikan secara serius.

Dia akan menjatuhkan sanksi bagi yang jelas-jelas melanggar aturan yang berlaku.

Namun, hingga Rabu pagi ini (21/5/2025), Iwan masih belum dapat memastikan titik awal karena masih berkoordinasi dengan beberapa desa terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas