Gajah Tak Bisa Melompat tapi Berlari Kencang dan Mampu Memanjat Tebing

  
Gajah Tak Bisa Melompat tapi Berlari Kencang dan Mampu Memanjat Tebing

JAMBI,EDA WEB – Tubuh bongsor dengan berat lebih tiga ton memaksa tak bisa melompat, meskipun dalam keadaan bahagia atau terancam bahaya.

Hasil pengamatan (mahout) selama hampir lima tahun di (PIKG) Desa Muaro Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, aktivitas gajah banyak di tanah datar dibandingkan medan berbukit.

” tak bisa melompat, mereka akan kesulitan beraktivitas di daerah perbukitan dengan banyak tebing,” kata Heri pawang gajah di PIKG pada pertengahan Juni.

Sebenarnya, kata dia, gajah dapat memanjat bukit atau tebing, namun bukan dengan kemiringan ekstrem.

Tentu saja, alasannya karena berat badan dan tubuh yang besar membuatnya kesulitan bermanuver di area tebing apalagi medan curam.

Baca juga:

Ia menceritakan hasil pemetaan jalur jelajah gajah. Aktivitasnya lebih banyak di kaki bukit atau kawasan hutan penyangga dibanding di dalam Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

Ini membuat aktivitas gajah liar di kawasan hutan penyangga kerap menimbulkan interaksi negatif, karena aktivitas alih fungsi hutan menjadi perkebunan.

Tingginya konflik manusia dengan gajah perlu diatasi, agar jumlah korban tak mengalami peningkatan.

Baca juga:

“Kalau ada gajah masuk kebun warga, maka kita bawa gajah-gajah jinak dari PIKG, untuk melakukan penggiringan gajah liar masuk dalam hutan,” kata Heri.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi pun mendatangkan lima gajah jinak dari Lampung.

Selain menyediakan ruang wisata edukasi dan konservasi, fungsi lainnya adalah untuk mengatasi dampak interaksi negatif antara manusia dengan gajah.

“Kita latih gajah jinak untuk menggiring gajah liar ke kawasan hutan menjauh dari kebun warga,” katanya.

Baca juga:

Selama merawat dan kerap menunggangi gajah saat mencari pakan di kawasan hutan, Heri bilang gajah cinderung berjalan pelan dan menghindari area perbukitan terjal.

“Tidak pernah gajah melompat, baik dalam keadaan bahagia atau terancam bahaya,” kata dia.

Bobot tubuhnya yang berat tidak memungkinkan gajah melompat layaknya kuda atau harimau.

Baca juga:

Gajah pelari cepat

Namun saat mendeteksi adanya ancaman atau sedang marah, gajah bisa berlari kencang melebihi kecepatan lari manusia.

Pernyataan mahout terkait gajah menjadi mamalia dengan lari tercepat, namun tak bisa melompat, relevan dengan hasil penelitian para ilmuwan.

Alexander Mossbrucker dalam bukunya Island Elephants the Giants of Sumatra, Gajah memiliki desain biomekanik yang khusus.

Oleh karena itu, gajah kehilangan fleksibilitas dan kelincahan karena ditukar dengan kemampuan untuk menopang tubuhnya yang berat.

“Secara teknis, gajah memang tidak bisa melompat dengan keempat kakinya terangkat dari tanah secara bersamaan,” tulis Alexander.

Baca juga:

Tidak pernah, tambah Alexander semua kaki gajah mengawang di udara, meskipun hanya dalam hitungan kurang dari satu detik.

Struktur anatomi mereka tidak dirancang untuk melompat. Berat tubuh gajah dewasa lebih tiga ton.

Untuk melompat dengan presisi tanpa cedera, membutuhkan dukungan kekuatan otot kaki yang besar.

Baca juga:

Meskipun kaki gajah kuat, sambung Alexander, kaki gajah lebih dirancang untuk menopang beban dan berjalan jauh.

“Bukan untuk melompat vertikal seperti kanguru,” katanya.

Risiko cedera

Gajah memiliki sendi yang kurang fleksibel, dengan bentuk pilar lurus disertai bantalan bawah yang lebar.

Baca juga:

“Sangat ideal untuk stabilitas, bukan untuk fleksibilitas atau dorongan vertikal,” sebutnya.

Jika gajah melompat dan mendarat dengan keras, dampaknya bisa sangat merusak sendi dan tulang mereka.

Evolusi pun tampaknya memilih untuk menjaga gajah tetap stabil di tanah.

Secara alami di alam liar, gajah umumnya berjalan cukup lambat, kemudian menjelajah dengan berhenti di sana-sini.

Baca juga:

“Tapi ketika gajah memiliki tujuan tertentu, mereka bisa berjalan dengan kecepatan 7 kilometer per jam,” katanya.

Saat gajah termotivasi marah, maka jangan sampai diremehkan karena kecepatan berlarinya bisa mencapai 25 kilometer per jam atau lebih.

Terdapat laporan yang menyebutkan gajah mencapai kecepatan tertinggi hingga 38 kilometer per jam.

Baca juga:

“Sebanding dengan kecepatan sprinter olimpiade,” tegasnya.

Dengan kecepetan itu, kemampuan bergerak gajah lebih cepat dibanding dengan manusia.

Anak gajah melompat?

Hasil penelitian Hutchinson JR terkait “Biomechanics: The terrible teens of mammalian locomotion” yang terbit dijurnal Nature, berkata anak gajah bisa menunjukkan perilaku seperti “hops” atau loncatan kecil saat bermain, terutama dengan kaki depan.

Namun tetap saja, tidak ada momen di mana keempat kaki mereka terangkat dari tanah bersamaan.

Baca juga:

Lompatan anak gajah bersifat semu karena hanya kaki depan yang terangkat, sedangkan kaki belakang tetap menempel di tanah.

Kendati melompat bukan menjadi keahlian gajah, ia tetaplah mahluk istimewa karena dapat berjalan sejauh 50 kilometer dalam sehari.

Gajah juga dapat berenang menyeberangi sungai yang lebar bahkan mampu memanjat lereng curam dengan penuh kehati-hatian.

Baca juga:

Kekuatan gajah tidak terletak pada kemampuan melompat, tetapi ketenangan, ikatan sosial yang erat dan daya ingat yang sangat kuat.

Dunia ini tidak melulu tentang siapa yang bisa terbang atau melompat lebih tinggi.

Untuk menjagaga keseimbangan alam, terkadang kehebatan justru terletak pada tubuh yang kuat, tenang dan tetap berpijak di bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas