Komnas HAM Papua Sebut 40 Kasus Kekerasan Terjadi di Tanah Papua Selama Januari hingga Juni 2025, Paling Banyak di Kabupaten Yahukimo

  
Komnas HAM Papua Sebut 40 Kasus Kekerasan Terjadi di Tanah Papua Selama Januari hingga Juni 2025

JAYAPURA, EDA WEB – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia () Perwakilan Papua mengungkapkan bahwa di wilayah Papua terus meningkat.

Hal ini terungkap dalam rilis resmi yang mencatat kejadian kekerasan dari bulan Januari hingga Juni 2025.

Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, , menyatakan bahwa situasi hak sipil dan politik di Papua pada semester pertama tahun ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.

“Secara umum, kasus konflik kekerasan, terutama kekerasan bersenjata, masih terulang lagi di tahun ini,” ujarnya dalam keterangan kepada wartawan di Kantor Komnas HAM Papua di Kota Jayapura pada Minggu (15/6/2025).

Baca juga:

Frits menambahkan bahwa kekerasan bersenjata yang terjadi adalah kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya, di mana tren kekerasan di tanah Papua cenderung meningkat.

“Berdasarkan pemantauan atau monitoring media dan data Sistem Pengaduan HAM (SPH), sepanjang 1 Januari sampai 12 Juni 2025, Komnas HAM Papua mencatat sebanyak 40 kasus kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah di tanah Papua,” katanya.

Dari 40 kasus tersebut, peristiwa kontak senjata dan penembakan mendominasi dengan total 27 kasus.

Selain itu, terdapat 11 kasus penganiayaan, 1 kasus perusakan dan 1 kasus kerusuhan, di mana beberapa peristiwa menimbulkan lebih dari satu tindakan kekerasan.

Frits menyebutkan bahwa Kabupaten Yahukimo menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 8 kasus, diikuti Kabupaten Intan Jaya dengan 7 kasus, dan Kota Jayapura 5 kasus.

Baca juga:

“Selanjutnya, Kabupaten Puncak dan Jayawijaya masing-masing 3 kasus, serta Yalimo dan Paniai dengan 2 kasus. Kabupaten Nabire, Teluk Bintuni, Dogiya, dan Kota Sorong masing-masing memiliki 1 kasus kekerasan,” tambahnya.

Data yang dihimpun EDA WEB menunjukkan bahwa tren kasus kekerasan mengalami kenaikan signifikan antara bulan Maret hingga Mei 2025.

Kabupaten Yahukimo menjadi sorotan utama karena berbagai peristiwa besar yang terjadi di wilayah tersebut.

Salah satu insiden yang mencolok adalah serangan terhadap tujuh guru dan tenaga kesehatan yang diduga dilakukan kelompok sipil bersenjata (KSB) atau Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Dalam insiden tersebut, seorang guru bernama Rosalin Rerek Sogen tewas, sementara enam lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga:

Kasus lainnya yang mencuat adalah penyerangan terhadap 16 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo pada tanggal 6 dan 7 April 2025.

Dalam peristiwa ini, 16 orang pendulang emas ilegal dilaporkan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas