
EDA WEB – Dunia sepak bola Portugal kembali dirundung duka. Legenda Porto, Jorge Costa, meninggal dunia pada usia 53 tahun.
Jorge Costa yang mengantar Porto asuhan Jose Mourinho juara Liga Champions 2004 diberitakan meninggal dunia akibat henti jantung.
Kabar duka ini diumumkan langsung oleh Porto pada Selasa (5/8) malam waktu setempat.
Sepak bola Portugal pun kembali berduka, setelah pada awal Juli silam juga kehilangan salah satu bakat terbaik, Diogo Jota, yang meninggal karena kecelakaan.
“Kapten legendaris FC Porto dan direktur sepak bola profesional saat ini meninggal dunia hari ini setelah mengalami henti jantung,” tulis Porto dalam pernyataan resminya.
Baca juga:
Menurut laporan media lokal, Costa jatuh pingsan pada Selasa pagi di kompleks latihan klub, Olival.
Pria yang terakhir bekerja sebagai Direktur Sepak Bola Porto itu sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Sang Kapten Legendaris FC Porto
Sepanjang kariernya sebagai pemain, Costa nyaris tak pernah lepas dari seragam biru-putih kebanggaan Porto.
Ia mempersembahkan delapan gelar Liga Portugal dan tentunya satu trofi Liga Champions tahun 2004 di bawah asuhan Jose Mourinho.
Baca juga:
Total ia mengabdi selama 15 tahun buat Porto dan memenangi 24 gelar juara.
“Jorge Costa telah meninggalkan kita. Satu dari kami, pemimpin, kapten, teladan. Simbol FC Porto,” demikian tulis FC Porto.
Di level internasional, ia mencatat 50 penampilan bersama tim nasional Portugal.
Baca juga:
Costa juga merupakan bagian dari generasi emas Portugal yang menjuarai Piala Dunia U20 pada 1991, bersama bintang seperti Luis Figo dan Manuel Rui Costa.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Jorge Costa.
“Dengan kesedihan yang mendalam, kami mendengar kabar meninggalnya Jorge Costa secara tiba-tiba.
Baca juga:
“Sebagai legenda sepak bola Portugal, Jorge lebih dari sekadar pemain sepak bola, ia adalah seorang pemimpin dan pejuang sejati yang menginspirasi generasi demi generasi.”
“Ia merupakan perwujudan kegigihan, ketahanan, dan loyalitas. Momen tak terlupakan saat mengangkat trofi Liga Champions UEFA pada tahun 2004 tetap menjadi penghormatan legendaris atas dedikasi dan semangatnya yang tak tergoyahkan.”
“Atas nama UEFA dan keluarga besar sepak bola Eropa, kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga, sahabat, rekan satu tim, dan semua yang berduka atas kepergiannya,” tutur Ceferin dilansir dari The Athletic.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas