Mengapa Amerika Serikat Serang Iran dan Selalu Dukung Israel?

  
AS Serang Iran

EDA WEB – () telah lama dikenal sebagai sekutu dekat dan kerap mengambil langkah tegas terhadap .

Dukungan tak tergoyahkan terhadap Israel dan keputusan militer menyerang Iran menjadi sorotan dunia.

Lantas, mengapa AS menyerang Iran dan selalu mendukung Israel?

Baca juga:

Sejak Kapan AS Mendukung Israel?

Dukungan AS terhadap Israel bermula sejak negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948.

Saat itu, Presiden AS ke-33, Harry Truman, menjadi pemimpin dunia pertama yang mengakui Israel sebagai negara merdeka.

Tak lama kemudian, pada 28 Maret 1949, AS membangun hubungan diplomatik resmi dengan Israel melalui penyerahan kredensial oleh Duta Besar James Grover McDonald.

Baca juga:

Sejak itu, hubungan kedua negara terus berkembang dan diperkuat dalam berbagai konflik kawasan.

AS Konsisten Dukung Israel dalam Konflik

AS menunjukkan dukungan nyata kepada Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada 1973.

Dalam Perang Yom Kippur, Presiden Richard Nixon bahkan mengirimkan bantuan militer besar-besaran untuk mendukung Israel melawan Mesir dan Suriah.

Baca juga:

Dukungan ini didasari oleh kepentingan geopolitik AS selama Perang Dingin.

Israel dipandang sebagai mitra strategis dalam membendung pengaruh Uni Soviet di Timur Tengah.

Setelah Perang Dingin berakhir pada 1991, AS semakin aktif terlibat dalam berbagai konflik yang melibatkan Israel.

Baca juga:

Dukungan ini masih berlanjut hingga era Presiden Joe Biden.

Saat konflik Hamas-Israel kembali memanas pada Oktober 2023, Biden menyatakan komitmennya terhadap Israel.

“AS akan bersama Israel,” tegas Biden saat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, 18 Oktober 2023.

Baca juga:

Mengapa Amerika Serikat Serang Iran?

Ketegangan AS dan Iran mencapai puncaknya pada 21 Juni 2025.

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa militer AS telah melancarkan serangan presisi terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Iran: Isfahan, Natanz, dan Fordow.

“Beberapa waktu lalu, militer AS melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir utama di rezim Iran: Fordo, Natanz, dan Isfahan,” kata Trump, dikutip dari Fox News.

Baca juga:

Menurut Trump, keputusan menyerang Iran sudah dipertimbangkan selama dua minggu.

Ia menyebut Iran gagal mematuhi ajakan negosiasi terkait program nuklirnya.

“Tujuan kami adalah menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh negara sponsor teror nomor satu di dunia,” ujarnya, dikutip dari CNN.

Baca juga:

Trump menyebut serangan ini sebagai kemenangan militer yang signifikan.

“Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler,” kata Trump.

Alasan Serangan AS ke Iran: Ancaman Nuklir dan Sejarah Permusuhan

Trump menekankan bahwa Iran selama ini menjadi ancaman nyata terhadap AS dan Israel.

Baca juga:

“Selama 40 tahun, Iran telah mengatakan, ‘Matilah Amerika,’ ‘Matilah Israel.’ Mereka telah membunuh rakyat kami, meledakkan lengan mereka, meledakkan kaki mereka, dengan bom pinggir jalan. Itu keahlian mereka,” ujar Trump.

“Kami kehilangan lebih dari 1.000 orang dan ratusan ribu orang di seluruh Timur Tengah dan di seluruh dunia telah tewas sebagai akibat langsung dari kebencian mereka,” kata dia.

Trump juga menyinggung tewasnya jenderal Iran, Qasem Soleimani, pada Januari 2020, yang menurutnya adalah bagian dari strategi pencegahan perang.

Baca juga:

Ia berharap serangan saat ini dapat memaksa Iran untuk berdamai.

“Dan Iran sekarang harus berdamai. Jika tidak, serangan di masa mendatang akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah,” tutur Trump.

AS Gunakan Bom Penghancur Bunker dan Jet Siluman B-2

Dalam serangan ke Iran, militer AS menggunakan bom GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP), senjata penghancur bunker yang memiliki berat lebih dari 13 ton dan membawa lebih dari 2,7 ton bahan peledak.

Baca juga:

“MOP dirancang untuk menjangkau dan menghancurkan senjata pemusnah massal musuh kita yang terletak di fasilitas yang terlindungi dengan baik,” tulis lembar fakta dari Angkatan Udara AS.

Bom ini diluncurkan dari pesawat pengebom siluman B-2 Spirit, satu-satunya pesawat yang mampu membawa senjata tersebut.

Trump mengonfirmasi bahwa pesawat ini digunakan dalam operasi militer tersebut.

Mengapa Amerika Serikat Selalu Mendukung Israel?

Amerika Serikat mendukung Israel sejak awal berdirinya negara tersebut, dengan alasan strategis dan historis.

Baca juga:

Di sisi lain, serangan terhadap Iran merupakan bagian dari kebijakan luar negeri AS untuk menekan pengembangan senjata nuklir oleh negara yang dianggap sebagai ancaman langsung.

Dengan kombinasi aliansi jangka panjang dengan Israel dan langkah militer terhadap Iran, AS memperkuat posisinya dalam dinamika keamanan di Timur Tengah, sebuah kawasan yang terus bergejolak hingga hari ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di EDA WEB dengan judul dan .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas