Mengenal G7, Kelompok Kerja Sama Ekonomi Antar Negara-Negara Kaya

  
Mengenal G7

EDA WEB – kelompok ekonomi negara-negara kaya yang berdiri pada 1975. untuk kepentingan kerja sama ekonomi dan keuangan.

Pembentukan G7 saat itu juga sebagai respon atas krisis energi dan masalah ekonomi. Salah satunya dipicu oleh embargo minyak dari OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak.

Semula, hanya terdiri dari Amerika Serikat, Perancis, Italia, Jepang, Inggris, dan Jerman Barat. Karena itu, kelompok ini masih disebut G6.

Baca juga:

Perjalanan G7 di awal berdiri

Merujuk laman g7italy.it, berlangsung pada 1975 di Rambouillet, Perancis. Agenda ini diinisiasi oleh Presiden Perancis kala itu, Valery Giscard d’Estaing.

Setahun setelah berdirinya G6, Kanada memutuskan untuk bergabung, sehingga kelompok ini disebut sebagai G7.

Sejak 1981, Uni Eropa berpartisipasi penuh dalam G7 sebagai anggota yang tak disebutkan namanya. Mereka diwakili oleh presiden Dewan Eropa.

Di tengah situasi dunia yang terbelah dalam blok Barat dan blok Timur, G7 turut menjadi wadah untuk meloloskan agenda-agenda politik Perang Dingin.

Baca juga:

Pada 1983, KTT Williamsburg mulai mengadopsi deklarasi keamanan di Eropa. Tindakan serupa juga dilakukan untuk teks dukungan kepada kebijakan Presiden AS Ronald Reagan terhadap Moskwa.

Berbeda dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan NATO, G7 bukanlah lembaga formal yang memiliki piagam atau sekretariat.

Melansir laman Council on Foreign Relations, selalu berganti-ganti setiap tahun di antara negara-negara anggota. Namun, Uni Eropa tak mendapat giliran untuk memegang jabatan bergilir.

Negara yang mendapat giliran posisi sebagai presiden G7 bertanggung jawab atas adanya pertemuan puncap tiap tahun atau KTT. Mereka juga harus mengatur logistik untuk acara tersebut.

Baca juga:

Perkembangan G7 dan status keanggotaan Rusia

Fokus G7 secara berangsur-angsur diperluas sejak pertama kali berdiri. Mereka tidak hanya menyasar aspek ekonomi, tapi juga membahas isu-isu global utama.

G7 menjadi kelompok yang disatukan oleh nilai-nilai dan prinsip yang sama. Mereka berperan atas tegaknya kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia di dunia.

Salah satu realisasi G7 dalam meluaskan cakupannya terjadi pada KTT 2001. Kala itu, Italia memelopori “segmen Afrika” sebagai sesi khusus antara pemimpin G7 dan perwakilan negara-negara Afrika yang diundang.

Pertemuan itu sekaligus merupakan jawaban atas kritik terhadap G7 yang dianggap eksklusif.

Antara 1998 sampai 2013, keanggotaan G7 sempat bertambah satu dengan bergabungnya Rusia. Hal ini sebagai cara Amerika Serikat, dkk. untuk mendekatkan Rusia dengan Barat.

Baca juga:

Bergabungnya Rusia membuat kelompok ini kemudian dikenal sebagai G8. Namun, saat Rusia mulai menganeksasi Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014, keanggotaan mereka ditangguhkan.

Penangguhan menyebabkan batalnya KTT G8 yang rencananya akan dihelat di Rusia. Keanggotaan Rusia dalam kelompok tersebut ditangguhkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Pada 2019, wacana untuk mengaktifkan kembali keanggotaan Rusia sempat mengemuka. Ide itu keluar dari Presiden AS saat itu, Donald Trump.

Akan tetapi, wacana ini tak mendapat dukungan dari negara-negara barat, sehingga masih ditangguhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas