
EDA WEB – Dalam dunia , keberadaan atau menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari proses pembangunan.
Tak hanya mempermudah akses kerja di ketinggian, scaffolding juga menjadi komponen krusial dalam menjamin keselamatan pekerja proyek.
Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang scaffolding, simak ulasan berikut:
Apa Itu ?
Dilansir dari situs The Constructor, struktur sementara untuk menyangga struktur asli dan juga digunakan oleh pekerja sebagai landasan untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi.
Scaffolding bisa terbuat dari kayu atau baja. Terpenting harus stabil dan kuat untuk menyangga pekerja dan material konstruksi lainnya yang diletakkan di atasnya.
Baca juga:
Fungsi dan Manfaat Scaffolding
Dikutip dari situs World Construction Today, scaffolding bukan sekadar alat bantu konstruksi, fungsinya mencakup:
- Menjamin keselamatan pekerja, dengan pijakan yang stabil di ketinggian.
- Memudahkan akses, terutama pada bagian luar bangunan atau area yang sulit dijangkau.
- Meningkatkan efisiensi kerja, karena memungkinkan pengerjaan dilakukan dari berbagai sisi secara bersamaan.
Jenis-jenis Scaffolding
Dilansir dari situs The Constructor, jenis scaffolding bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan konstruksi. Jenis-jenisnya meliputi:
1. Scaffolding Tunggal
Digunakan terutama untuk pekerjaan dinding bata. Terdiri dari satu baris tiang (standards), balok pengikat (ledgers), dan balok penopang (putlogs) yang dimasukkan ke lubang di dinding.
Baca juga:
Jarak vertikal ledgers sekitar 1,2-1,5 meter, sedangkan putlog dipasang tiap 1,2-1,5 meter.
2. Scaffolding Ganda
Scaffolding ganda umumnya digunakan untuk pasangan batu sehingga disebut juga sebagai perancah tukang batu.
Pada dinding batu, sulit untuk membuat lubang di dinding untuk menyangga balok penopang. Jadi, dua baris scaffolding dibangun untuk membuatnya kuat.
Baca juga:
Baris pertama berjarak 20-30 cm dari dinding dan baris kedua berjarak 1 meter dari baris pertama.
Kemudian balok penopang ditempatkan yang ditopang oleh kedua rangka tersebut untuk membuatnya lebih kuat dan penyangga silang disediakan.
3. Scaffolding Kantilever
Ini adalah jenis scaffolding yang baris-baris tiangnya ditopang oleh serangkaian penyokong horizontal yang menjorok keluar melalui lubang di dinding.
Pada jenis lainnya, penyokong horizontal ditancapkan di dalam lantai melalui lubang.
Umumnya scaffolding kantilever digunakan dalam kondisi seperti:
- Ketika tanah tidak memiliki kapasitas untuk mendukung standar;
- Ketika tanah di dekat dinding harus bebas dari lalu lintas;
- Ketika bagian atas dinding sedang dalam konstruksi.
Baca juga:
4. Scaffolding Gantung
Pada scaffolding gantung, platform kerja digantung di atap dengan bantuan tali kawat atau rantai, dan lain-lain, yang dapat dinaikkan atau diturunkan ke tingkat yang diinginkan.
Scaffolding jenis ini digunakan di gedung tinggi untuk pekerjaan perbaikan, perawatan, pengecatan, dan lain-lain.
5. Scaffolding Kuda-kuda
Pada scaffolding kuda-kuda, platform kerja ditopang oleh tripod atau tangga yang dapat digerakkan.
Baca juga:
Ini umumnya digunakan untuk pekerjaan di dalam ruangan hingga ketinggian 5 meter, seperti pengecatan, perbaikan, dan lain-lain.
6. Scaffolding Baja
Scaffolding baja dibuat dari pipa baja yang disatukan dengan skrup atau alat kelengkapan baja. Sangat mudah untuk dibangun atau dibongkar.
Jenis scaffolding ini memiliki kekuatan yang lebih besar, daya tahan yang lebih besar dan ketahanan terhadap api yang lebih tinggi.
Baca juga:
Ini tidak ekonomis tetapi akan memberikan keamanan yang lebih bagi para pekerja.
7. Scaffolding yang Dipatenkan
Scaffolding yang dipatenkan terbuat dari baja yang dilengkapi dengan pipa dan bingkai khusus, dan lain-lain. Ini adalah perancah siap pakai yang tersedia di pasar.
Pada jenis scaffolding ini, platform kerja perancah disusun pada braket yang dapat disesuaikan dengan level yang dibutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas