Musim Liburan, Kampung Inggris Kediri Diserbu Pelajar

  
Musim Liburan

, EDA WEB – , sebuah kawasan pusat pembelajaran bahasa asing di , Jawa Timur, kini dipadati pengunjung seiring dengan masuknya sekolah.

Terdapat sekitar 165 lembaga kursus di kawasan ini, yang tidak hanya menawarkan Inggris, tetapi juga bahasa Arab, Mandarin, dan Perancis.

Selama musim liburan, banyak lembaga tersebut yang menyediakan program khusus bertema short course, yaitu program pembelajaran singkat yang berbeda dari program reguler.

Menurut Dewan Pengawas Forum Kampung Bahasa (FKB) Arsyad Naufal Ngadiono, pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan jumlah pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.

Baca juga:

“Puncak liburannya minggu depan. Kalau jumlah pengunjung saat liburan, bisa sampai 10 ribu pelajar,” ujar Arsyad Naufal Ngadiono kepada EDA WEB, Minggu (15/6/2025).

Data FKB menunjukkan bahwa pada tahun 2024, jumlah peserta kursus, baik program reguler maupun liburan, yang belajar di Kampung Inggris mencapai 67.526 orang.

Pembelajaran bahasa di kawasan ini terus berkembang, dengan metode konvensional di kelas dan model asrama, yang biasanya digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui praktik kegiatan sehari-hari.

Model pembelajaran terbaru yang ditawarkan adalah penggabungan antara bahasa dan pariwisata.

Program ini dirancang untuk peserta yang ingin belajar bahasa sekaligus menjelajahi objek wisata di Kediri, dan ditujukan bagi calon pemandu wisata maupun penikmat wisata.

Program ini salah satunya digagas oleh Arsyad Naufal Ngadiono melalui lembaganya, Master Bahasa, yang berlokasi di Jalan Cempaka, Tegalsari, Tulungrejo, Pare.

“Jadi peserta kita ajak sekalian eksplorasi wisatanya Kediri,” pungkas Arsyad, yang akrab disapa Adi.

Banyaknya pilihan bahasa dan model pembelajaran ini menarik minat para pengunjung, termasuk rombongan pelajar dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatun Najah asal Kecamatan Latsari, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca juga:

Rombongan tersebut terdiri dari satu kelas, yakni kelas 4, yang datang untuk mengikuti pembelajaran bahasa Inggris selama sepekan di salah satu lembaga kursus di Kampung Inggris.

“Kami ambil paket liburan seminggu,” ujar Rohmana Najihah, seorang guru pendamping dari MI Hidayatun Najah.

Rohmana, yang akrab disapa Jihan, menambahkan bahwa pihak sekolah berharap program ini dapat menambah bekal pengetahuan siswa dan melatih kemandirian mereka.

“Karena selama seminggu penuh, anak-anak dilatih hidup mandiri jauh dari rumah. Ini adalah pengalaman positif yang cukup membekas bagi anak-anak,” lanjutnya.

Jihan juga menyatakan kepuasan terhadap capaian dan pelayanan selama pembelajaran.

Meskipun durasinya singkat, anak didiknya tetap dapat belajar bahasa Inggris secara maksimal karena tinggal di asrama.

“Lingkungan dan para tutornya sangat mendukung. Pelayanan lainnya, seperti makanan, juga memuaskan,” pungkasnya.

Kampung Inggris diinisiasi oleh seorang guru bernama Mr Kalend Osen dengan lembaga kursus bahasa Inggris Basic English Course (BEC) pada tahun 1977.

Atas dorongan Kalend Osen, para alumni BEC kemudian mendirikan lembaga kursus lainnya, yang semakin banyak dan meluas ke bahasa-bahasa lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas